Polisi kantongi terduga pelaku yang memicu bentrok antarwarga
Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif mengatakan, dalam kasus bentrok di Pulau Haruku, ada satu warga yang juga menjadi pemicu bentrokan dengan menganiaya.
“Katakanlah ini ada pelaku penganiayaan dia harus bertanggung jawab karena ini salah satu awal yang memperluas bentrok. Tentu nanti akan kita lakukan (pemeriksaan) sesuai situasi dan kondisi di lapangan,” ungkapnya.
Terkait penanganan hukum kasus bentrokan tersebut, Latif meminta warga bersikap kooperatif dengan membantu aparat kepolisian.
Menurutnya, warga kerap menuntut agar aparat kepolisan memproses hukum kasus itu, namun di saat yang bersamaan warga malah tidak kooperatif.
“Jadi kita juga berharap dari masyarakat agar bisa membantu kita. Kendala dan kesulitan kita adalah masyarakat kadang menuntut itu, tapi saat kita minta pemeriksaan saksi dan sebagainya mereka menarik diri. Ini menjadi kesulitan, jadi mari kita kooperatif,” ungkapnya.
Baca juga: Polisi Kantongi Identitas Pelaku yang Jadi Pemicu Bentrok di Maluku Tengah
Pasca-bentrok antar warga tersebut, Pemerintah Provinsi Maluku berencana membangun dua pos pengamanan permanen untuk meredam dan membantu penyelesaian konflik antarwarga Desa Ori dan Kariuw di Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah.
Pos pengamanan tersebut akan dibangun di perbatasan antara Desa Ori-Kariuw, sedangkan satu lainnya di perbatasan Desa Kariuw-Pelauw.
"Pemprov akan memfasilitasi pembangunan dua pos pengamanan di wilayah perbatasan antara Desa Ori, Kariuw dan Pelauw," kata Pelaksana Tugas Sekda Maluku, Sadli Ie, dikutip dari Antara, Rabu (26/1/2022).
Kata Sadli, pembangunan pos pengamanan tersebut berdasarkan perintah Gubernur Maluku Murad Ismail setelah menerima masukan dari Ketua Sinode Gereja Protestan Maluku, Pendeta Elifas Tomix Maspaitella, MUI Maluku, serta berbagai komponen lain.
Menurut Sadli, Pemprov Maluku siap mengalokasikan anggaran yang dibutuhkan untuk membangun pos pengamanan tersebut.
"Dengan kehadiran pos keamanan ini, warga terutama perempuan dan anak-anak tidak merasa takut lagi dan bersedia kembali ke desa mereka masing-asing," ujarnya.
Baca juga: 2 Pos Keamanan Akan Dibangun Redam Bentrok Warga di Maluku Tengah
(Penulis : Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty | Editor : Pythag Kurniati, Priska Sari Pratiwi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.