Dari peristiwa ini maka muncul kata Balikpapan, atau “baliklah papan itu”, yaitu kembalinya papan yang hilang.
- Versi kedua menyebutkan nama Balikpapan berasal dari legenda Suku Pasir Balik atau Suku Pasir Kuleng.
Orang-orang Suku Kuleng merupakan keturunan kakek nenek yang bernama Kayun Kuleng dan Papan Ayun.
Daerah tempat kakek nenek itu lantas dikenal dengan nama Kuleng Papan. Kuleng berasal dari bahasa Pasir yang artinya Balik.
Sehingg Kuleng Papan dapat diartikan juga dengan Balikpapan.
Balikpapan dijuluki sebagai Kota Minyak. Hal ini lantaran minyak menjadi tonggak awal berdirinya kota Balikpapan.
Disebutkan, sejarah Kota Balikpapan tidak dapat dipisahkan dari pengeboran perdana sumur minyak Mathilda pada tanggal 10 Februari 1897.
Sumur minyak Mathilda sendiri berada di kaki Gunung Komendur, yaitu sisi timur Teluk Balikpapan.
Penamaan sumur minyak ini berasal dari nama anak JH Menten dari JH Menten dan Firma Samuel & Co sebagai pemenang hak konsesi pengeboran.
Sejak saat itu, aktivitas pengeboran minyak di Kota Balikpapan terus berkembang dan mengundang pendatang dalam jumlah besar.
Pada perkembangan berikutnya, Balikpapan pun berkembang menjadi "Kota Minyak”, dengan produksi mencapai 86 juta barrel per tahun.
Sehingga tanggal 10 Februari 1897 ditetapkan sebagai Hari Jadi Kota Balikpapan.
3. Menjadi Pusat Pemerintahan Kalimantan Timur
Ibu kota provinsi Kalimantan Timur memang bukan di Balikpapan, melainkan di Kota Samarinda.