Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Verawati, Anak Yatim Piatu di Pedalaman NTT: Saya Biasa Dapat Beras dari Tetangga...

Kompas.com - 28/01/2022, 14:12 WIB
Markus Makur,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BORONG, KOMPAS.com - Kondisi Karolina Verawati, seorang anak yatim piatu di Kampung Racang, Desa Colol, Kecamatan Lambaleda Timur, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), memprihatinkan.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makan, Verawati berharap belas kasihan tetangga. Verawati sering mendapat beras dari tetangga.

"Saya biasa dapat beras dari tetangga di kampung atau dari kakak untuk masak nasi. Bahkan saya juga dapat uang dari tetangga untuk beli garam," kata Verawati saat ditemui Kompas.com, Kamis (27/1/2022).

Siswi kelas V Sekolah Dasar Inpres Racang ini harus tetap rajin berangkat ke sekolah untuk menggapai cita-citanya.

Berdasarkan keterangan tetangga, Verawati selalu berjalan kaki ke sekolah yang berjarak 200 meter dari rumahnya.

Verawati tinggal sendirian di rumahnya. Ayahnya, Dominikus Lamang (39), meninggal karena sakit pada 2011.

UPDATE: Kompas.com menggalang dana untuk membantu Verawati. Sumbangkan rezeki Anda untuk membantu meringankan penderitaan kisah Verawati. Klik di sini untuk donasi.

Baca juga: Sempat Nol Kasus, Muncul Klaster Covid-19 di Manggarai Timur, 7 Orang Positif Corona

Setelah sang ayah meninggal, Verawati tinggal bersama ibunya, Anastasia Idi, dan kakak laki-lakinya, Edgius Andro.

Pada 2021, sang ibu meninggal karena penyakit hepatitis yang dideritanya. Verawati sempat tinggal bersama kakaknya, Edgius. Namun, kini Edgius telah merantau ke Kalimantan.

Sebenarnya, Verawati memiliki seorang kakak yang juga tinggal di kampung tersebut. Ia kadang-kadang pergi ke rumah kakaknya saat pulang sekolah.

Hanya saja, Verawati enggan tinggal bersama kakaknya yang telah menikah itu. Ia ingin menjaga rumah milik orangtuanya.

"Saya masih ingat bapak mama yang sudah meninggal dunia. Sekaligus saya jaga rumah," kata dia.

Karolina Verawati (11), anak yatim piatu yang tinggal sendirian sesudah orangtuanya meninggal dunia di Kampung Racang, Desa Colol, Kec. Lambaleda Timur,  Kab..Manggarai Timur, NTT, Kamis, (27/1/2022). (KOMPAS.com/Dok Staf PKH Manggarai Timur)KOMPAS.com/DOK Staf PKH Mangggarai Timur Karolina Verawati (11), anak yatim piatu yang tinggal sendirian sesudah orangtuanya meninggal dunia di Kampung Racang, Desa Colol, Kec. Lambaleda Timur, Kab..Manggarai Timur, NTT, Kamis, (27/1/2022). (KOMPAS.com/Dok Staf PKH Manggarai Timur)
Cita-cita Menjadi Biarawati Katolik

Verawati rajin berangkat ke sekolah setiap hari. Bocah cilik itu memiliki cita-cita yang mulia, ingin menjadi biarawati Katolik setelah lulus sekolah menengah atas.

"Aku ngoeng sekolah teruh (saya ingin sekolah terus), apa pun kesulitan yang saya alami, saya berharap sekolah terus agar cita-cita terwujud," kata dia sambil memasak di dapur.

 

Saat berbincang dengan Kompas.com, Verawati sedang memasak air minum di dapur. Dari situ terlihat rumah anak yatim piatu itu berlantai tanah.

Suami kakak Verawati, Nansianus Arifin (33) mengaku sering mengajak Verawati tinggal di rumah mereka. Namun, Verawati tetap ingin tinggal sendirian di rumah orangtuanya.

"Kondisi keluarga kami juga pas-pasan. Kalau Verawati ke rumah, biasa makan dan langsung kembali ke rumahnya. Kalau kami ada lebih beras, kami bawa ke rumahnya.

Arifin menceritakan, ayah Verawati sempat merantau ke Malaysia pada 2003. Saat kembali ke Kampung Racang, ayah Verawati jatuh sakit selama lima tahun hingga akhirnya meninggal.

Baca juga: Viral Video Ledakan Tabung Minyak Tanah di Manggarai Barat, Ini Kata Polisi

Setelah itu, Verawati dan kakaknya yang duduk di bangku SMA tinggal bersama sang ibu. Setelah ibunya meninggal, sang kakak yang telah lulus SMA itu merantau ke Kalimantan untuk bekerja.

Menurut Arifin, Verawati mendapat bantuan dari sekolah. Namun, bantuan itu hanya perlengkapan sekolah.

"Verawati dapat PIP dari sekolah. Tapi, untuk kebutuhan hariannya mendapatkan beras, garam dari belas kasihan tetangga dan dari kami. Kami sesekali ke rumah untuk memantau dan mendampinginya," jelasnya.

UPDATE: Kompas.com menggalang dana untuk membantu Verawati. Sumbangkan rezeki Anda untuk membantu meringankan penderitaan kisah Verawati. Klik di sini untuk donasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com