“Lahan sawah di Desa Jabong, sekali panen bisa menghasilkan 5 hingga 6 ton gabah per ha lahan sawah. Dalam setahun bisa dua kali panen," jelas Dedi.
Sementara itu, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Jabong Rasman mengaku, kehadiran DD Farm di Desa Jabong turut membuka kaca mata pihaknya, para petani, masyarakat, maupun pemerintah setempat, bahwa potensi di daerahnya sangatlah luas dan bisa dikembangkan.
Adapun Pendamping dan Koordinator Penyuluh Kecamatan Pagaden, Dwi Rosmarini berharap, Desa Jabong bisa melaksanakan indeks pertanaman (IP) 300 atau IP 400 untuk mendorong swasembada nasional.
Untuk itu, sesuai dengan anjuran Kementerian Pertanian (Kementan), pihaknya ikut mendorong agar bisa meningkatkan mutu dan jumlah produksi tanaman pangan, serta menghindari dampak perubahan iklim.
“Peningkatan itu bisa dikategorikan dengan percepatan tanam, mutu produksi, dan penguatan kelembagaan tani. Dengan target 6 ton per ha, Desa Jabong sudah bagus meski terdapat beberapa kendala seperti kurangnya air dan alat mesin pertanian (alsintan),” ujar Dwi.
Dengan adanya program DD Farm, ia merasa bersyukur, puluhan petani mendapat bantuan untuk mengolah sawah dari mulai penanaman hingga setelah panen, terutama di lokasi yang menjadi sentra pertanian.
Baca juga: Tingkatkan Ekonomi Peternak Lokal dengan Berkurban di DD Farm
Tak hanya bantuan, kata dia, para petani juga mendapatkan pendampingan agar hasil panennya lebih maksimal. Hal ini dilakukan sampai petani benar-benar bisa berdaya dan mandiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.