BENGKULU, KOMPAS.com - Bupati Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, Syamsul Effendi, mengancam tidak akan mencairkan dana desa dan memotong tunjangan aparatur sipil negara (ASN) apabila program vaksinasi Covid-19 tidak berjalan maksimal di daerah.
Sejauh ini capaian vaksinasi di daerah itu mencapai 82,17 persen untuk dosis kesatu atau sebanyak 179.124 orang dari total 217.861 orang.
Bupati sendiri menargetkan 100 persen warganya tervaksinasi.
Baca juga: Ratusan Perangkat Desa di Seluma Unjuk Rasa di Depan Kantor Bupati, Minta Penyetaraan Gaji
Target itu dipatok bupati hingga akhir Maret 2022.
"Supaya target terpenuhi maka sanksi diberikan untuk desa, untuk masyarakat pengurusan administrasi ditunda, ASN akan dipotong tunjangan," kata Syamsul pada wartawan, usai mengelar rapat koordinasi Forkopimda, Kamis (27/2/2022).
Terkait sanksi itu, Syamsul menyatakan tidak hanya berlaku bagi pemerintah desa, ASN, dan lainnya.
Baca juga: Ibu dan 4 Anak Sudah 2 Hari Tidak Makan, Wali Kota Bengkulu Kirim Bantuan
Pemerintah daerah sekalipun akan mendapatkan sanksi pemotongan anggaran dari pemerintah pusat apabila target vaksinasi tidak maksimal.
"Paling tidak ada sanksinya, jangankan ASN seperti kepala dinas mendapatkan sanksi, Pemda ini aja dipotong pusat artinya berjenjang," jelas Syamsul.
Menurut Syamsul, pada Februari hingga Maret nanti, Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong akan bekerja sama dengan aparat TNI-Polri melakukan serbuan vaksinasi Covid-19 secara masif kepada masyarakat.
Hal itu termasuk melakukan vaksinasi dengan jemput bola atau antar jemput warga.
"Mudah-mudahan 100 persen target tercapai," tegasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong Syahfawi mengatakan, pihaknya akan melakukan penyisiran data warga di 156 desa dan kelurahan yang tersebar di 15 kecamatan untuk mengetahui jumlah warga yang belum divaksin, sehingga bisa dilakukan serbuan.
"Penyisiran ini akan dimulai dari kecamatan terjauh dulu karena jumlah sasarannya lebih kecil, dan pada pertengahan Februari nanti sudah fokus desa dan kelurahan di kecamatan dalam kota yang jumlah sasarannya lebih besar sehingga tidak tim vaksinator yang diturunkan akan lebih banyak," ujarnya dikutip dari Antara, Jumat (28/1/2022).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.