Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 SMP di Jateng Tutup Usai Temuan Kasus Covid-19

Kompas.com - 27/01/2022, 23:33 WIB
Riska Farasonalia,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta agar seluruh Dinas Pendidikan di setiap daerah untuk melaporkan perkembangan pelaksanaan PTM di sekolah.

Sebab, pihaknya mendapatkan laporan ada tiga sekolah yang ditutup lantaran ditemukan kasus Covid-19, yakni salah satu SMP di Kabupaten Kebumen dan dua SMP di Kabupaten Klaten.

"Memang ada beberapa catatan yang saya sampaikan kepada dinas untuk mengawasi, dinas pendidikan wabil khusus, saya minta laporan setiap hari dan komunikasikan ke dinas kabupaten/kota sampai ke sekolah terbawah. Sehingga kalau itu semua bisa kita dapatkan akan sangat bagus dan bisa membantu menjelaskan kepada publik," ujar Ganjar di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kamis (27/1/2022).

Baca juga: Banyak Pasien Covid-19 Tak Bergejala Berat, Wali Kota Tangerang: Vaksinasi Sangat Membantu

Ganjar menyebut jumlah kasus Covid-19 di Jawa Tengah memang mengalami peningkatan seiring kemunculan varian Omicron.

"Covid mulai meningkat, Omicron sudah ditemukan, Banyumas kemarin ada, tadi pagi Bupati kontak saya, disampaikan ke saya kayaknya meningkat lagi, hati-hati, kemungkinan itu Omicron. Cuma saya belum mendapatkan sampelnya," jelasnya.

Untuk itu, Ganjar meminta agar setiap daerah segera mengirimkan sample WGS jika ada penambahan kasus Covid-19.

Hal ini dilakukan untuk mendeteksi varian Omicron secara dini sehingga bisa dilakukan penanganan.

"Maka saya minta seluruh Bupati, begitu ada kondisi yang meningkat sampelnya diperiksakan ke alat kita, di WGS kita sehingga kita bisa melakukan back up untuk kita bisa tahu kondisi yang ada, jadi tiap hari kita mendapatkan laporan kondisi penanganan Covid-19nya," ucapnya.

Selain itu, Ganjar meminta agar percepatan vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun untuk mencegah terjadinya penularan virus di lingkungan sekolah.

Baca juga: Kronologi 22 Mahasiswa UIN Tulungagung Terpapar Covid-19, Bermula 1 Orang Positif di Tempat Kos

"(Vaksinasi anak) lakukan percepatan apalagi mereka belum sekolah, kita bisa deg-degan kalau melihat anak-anak kita sekolah tapi belum divaksin, apalagi ada Omicron," jelasnya.

Namun, Ganjar memperbolehkan siswa untuk tetap belajar secara daring jika orangtua tidak mengizinkan karena khawatir anaknya terpapar virus.

"Kita edukasi orangtua, bahkan bila ada orangtua ragu anaknya ikut PTM kami izinkan, tidak apa-apa. Yang penting ada kenyamanan dan anaknya tetap belajar dengan luring atau hybrid," kata Ganjar.

Meski begitu, Ganjar meminta agar masyarakat tidak panik. Sebab, penanganan kasus Covid-19 di wilayahnya masih terkendali.

"Sampai hari ini masih terkendali. Kemarin ada laporan dari Wonogiri. Engga apa-apa, jadi sama seperti waktu kita menangani Delta aja. Begitu terjadi kasus, langsung tutup, tracing, biasa saja. Jadi tidak perlu panik," kata Ganjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Regional
Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Regional
Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Regional
50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

Regional
Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Regional
Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Regional
Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Regional
Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Regional
26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

Regional
Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Regional
127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

Regional
Kisah Jumadi, Mudik Jalan Kaki 4 Hari 4 Malam dari Jambi ke Lubuk Linggau karena Upah Kerja Tak Dibayar

Kisah Jumadi, Mudik Jalan Kaki 4 Hari 4 Malam dari Jambi ke Lubuk Linggau karena Upah Kerja Tak Dibayar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com