Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oknum Guru di Buton Beri Makan Sampah ke Siswa, Keluarga Korban Lapor Polisi

Kompas.com - 27/01/2022, 20:04 WIB
Defriatno Neke,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BUTON, KOMPAS.com – Keluarga dari seorang siswa SDN 50 Buton, Sulawesi Tenggara, akhirnya membuat laporan ke Polres Buton terkait dugaan seorang guru menghukum belasan siswanya dengan memberi makan sampah plastik. 

Keluarga korban tidak terima dengan perlakuan oknum guru SDN 50 Buton, berinisial MS, yang memberikan makan sampah kepada siswanya. 

“Jadi memang pihak keluarga tidak terima dengan perlakuan oknum guru itu, dan laporkan ke kepolisian,” kata keluarga korban, Prisca Leda, Kamis (27/1/2022). 

Baca juga: Gurunya Jahat, Ambil Sampah Plastik dan Suruh Masuk dalam Mulut Kami

Menurut Prisca, tindakan yang dilakukan oknum guru MS dengan memberikan makan ke siswa itu tidak manusiawi. 

“Salah satunya (korban) adalah keponakan saya. Kalau dari kami, ini sangat keji. Perlakuan guru tersebut tidak pantas untuk mendidik,” ujar dia.

Prisca datang ke Polres Buton bersama dengan korban inisial DS, dan orangtuanya. 

Korban kemudian langsung dilayani di bagian Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Reskrim Polres Buton untuk dimintai keterangan. 

AKP Aslim, Kasat Reskrim Polres Buton, mengatakan, laporan dari korban sudah diterima dan sudah dilakukan pemeriksaan terhadap korban dan orangtuanya. 

“Hari ini rencana kami melakukan tindak lanjut dengan mengirimkan surat undangan klarifikasi atau panggilan terhadap saksi-saksi,” ucap Aslim. 

Baca juga: Guru di Buton Diduga Hukum Murid Makan Sampah, Korban: Tak Mau Sekolah, Gurunya Jahat

Saksi-saksi yang dipanggil yakni dari pihak sekolah dan juga murid  lain yang menjadi korban dari oknum guru MS. 

“Saat ini kami masih melakukan proses penyelidikan. setelah penyelidikan baru kita menyimpulkan apakah kasus ini kita tingkatkan ketahap penyidikan. Sampai saat ini kita belum menetapkan tersangka,” kata dia.

Sebelumnya diberitakan, seorang guru sekolah dasar di Desa Wining, Kecamatan Pasarwajo, berinisial MS diduga menghukum belasan muridnya dengan memberikan makan sampah plastik.

Akibatnya, sebagian siswanya mengalami trauma dan takut untuk masuk sekolah kembali di SDN 50 Buton.

“Tak mau ke sekolah, gurunya jahat. Ada 16 orang dikasih makan.  suruh kasih masuk dalam mulut,” kata seorang korban inisial DS saat ditemui di rumahnya, Rabu (26/1/2022).

Baca juga: Seorang Guru SD di Buton Diduga Hukum Belasan Siswanya dengan Memberi Makan Sampah

Peristiwa ini terjadi di sekolah SDN 50 Buton, Jumat (21/01/2022), saat itu guru MS sedang mengajar di kelas 4. 

Saat mengajar, murid  kelas 3A ribut karena guru kelasnya belum datang. Oknum guru tersebut kemudian datang mengimbau kepada murid kelas 3A untuk tidak ribut. 

Karena ribut kembali, MS kemudian datang kembali ke dalam kelas 3A sambil menutup pintu kelas.

“Dia (guru MS) ambil sampah dan kasih makan kami. Sampah itu dia ambil dari tempat sampah, sampah plastik,” ujar DS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Korban Sempat Diajak Berbelanja

Kronologi Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Korban Sempat Diajak Berbelanja

Regional
Sederet Fakta Kasus Ibu dan Anak di Palembang Dibunuh Mantan Pegawai Suami

Sederet Fakta Kasus Ibu dan Anak di Palembang Dibunuh Mantan Pegawai Suami

Regional
Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Diduga Direncanakan

Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Diduga Direncanakan

Regional
Polisi Sebut Hasil Otopsi Kematian Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar karena Dicekik

Polisi Sebut Hasil Otopsi Kematian Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar karena Dicekik

Regional
Sering Campuri Urusan Rumah Tangga Anaknya, Mertua di Kendari Tewas Dibunuh Begal Suruhan Menantu

Sering Campuri Urusan Rumah Tangga Anaknya, Mertua di Kendari Tewas Dibunuh Begal Suruhan Menantu

Regional
Keruk Pasir Laut di Pelabuhan Nelayan Bangka, Negara Bisa Raup Rp 20 M

Keruk Pasir Laut di Pelabuhan Nelayan Bangka, Negara Bisa Raup Rp 20 M

Regional
Ratusan Kerbau di Sumsel Mati Terpapar Penyakit Ngorok, 10.000 Dosis Vaksin Disiapkan

Ratusan Kerbau di Sumsel Mati Terpapar Penyakit Ngorok, 10.000 Dosis Vaksin Disiapkan

Regional
Calon Pengantin di Aceh Disebut Tunda Pernikahan karena Lonjakan Harga Emas

Calon Pengantin di Aceh Disebut Tunda Pernikahan karena Lonjakan Harga Emas

Regional
Ribuan Lampion Akan Diterbangkan Saat Waisak di Borobudur, Ini Harga Tiketnya

Ribuan Lampion Akan Diterbangkan Saat Waisak di Borobudur, Ini Harga Tiketnya

Regional
Tanggapan Rektor Untan Pontianak soal Dugaan Dosennya yang Jadi Joki Mahasiswa S2

Tanggapan Rektor Untan Pontianak soal Dugaan Dosennya yang Jadi Joki Mahasiswa S2

Regional
Kerugian Banjir Kota Semarang dan Kabupaten Demak Tembus Rp 1,6 Triliun

Kerugian Banjir Kota Semarang dan Kabupaten Demak Tembus Rp 1,6 Triliun

Regional
Penipuan Berkedok Rumah Bantuan di Aceh, Uang Korban Dipakai untuk Lebaran

Penipuan Berkedok Rumah Bantuan di Aceh, Uang Korban Dipakai untuk Lebaran

Regional
Pria Bersebo Pembacok Warga Aceh Timur Ditangkap

Pria Bersebo Pembacok Warga Aceh Timur Ditangkap

Regional
Puluhan Hektar Lahan Padi di Kabupaten Landak Terendam Banjir

Puluhan Hektar Lahan Padi di Kabupaten Landak Terendam Banjir

Regional
Kasus Penemuan Mayat Wanita di Polokarto Sukoharjo Dipastikan Korban Pembunuhan, 15 Orang Diperiksa, Jasad Diduga Sudah 5 Hari

Kasus Penemuan Mayat Wanita di Polokarto Sukoharjo Dipastikan Korban Pembunuhan, 15 Orang Diperiksa, Jasad Diduga Sudah 5 Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com