Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Gurunya Jahat, Ambil Sampah Plastik dan Suruh Masuk dalam Mulut Kami"

Kompas.com - 27/01/2022, 14:28 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - DS, siswa SDN 50 Buton yang disuruh makan sampah plastik oleh gurunya berinisial MS mengaku trauma untuk pergi ke sekolah.

Diketahui, peristiwa itu terjadi di SDN 50 Buton Desa Wining, Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buto, Sulawesi Tenggara, pada Jumat (21/1/2022).

Dalam kejadian itu, ada 16 murid yang disuruh MS untuk makan sampah plastik.

“Tak mau ke sekolah, gurunya jahat. Ada 16 orang dikasih makan. Suruh kasih masuk dalam mulut,” kata DS, saat ditemui di rumahnya, Rabu (24/1/2022).

Baca juga: Polisi Tangkap Sopir dan Kernet Angkot yang Perkosa Penumpangnya dalam Mobil

Kata DS, sampah plastik itu diambil gurunya dari tempat sampah.

Setelah diambil, MS kemudian menghukum mereka untuk memasukan sampah itu ke dalam mulutnya.

"Dia (guru MS) ambil sampah dan kasih makan kami. Sampah itu dia ambil dari tempat sampah, sampah plastik,” ujarnya.

Baca juga: Seorang Guru SD di Buton Diduga Hukum Belasan Siswanya dengan Memberi Makan Sampah

Kejadian yang dialami DS dan temannya berawal saat MS sedang mengajar di kelas 4.

Saat mengajar, murid kelas 3A ribut karena guru kelasnya belum datang.

Kemudian, MS datang dan mengimbau kepada murid kelas 3A untuk tidak ribut.

Baca juga: Guru SD Hukum Belasan Siswanya Makan Sampah gara-gara Ribut di Kelas


Karena ribut kembali, MS kemudian masuk kembali ke dalam kelas 3A sambil menutup pintu hingga menghukum murid itu dengan memakan sampah plastik.

Disesalkan orangtua murid

Terkait dengan kejadian itu, orangtua DS, Florentinus Leda menyesalkannya. Sebab, anaknya menjadi trauma dan tidak mau sekolah.

“Sangat menyesalkan, kenapa ada guru seperti itu. Seharusnya guru itu mendidik,” katanya.

Atas kejadian yang dialami anaknya, Florentinus berencana akan melaporkan oknum guru itu ke Polres Buton.

Baca juga: Kronologi Guru SD Dikeroyok Wali Murid, Korban Lapor Polisi

Oknum guru yang hukum muridnya makan sampah plastik sudah ditegur

Perwalian guru SDN 50 Buton, Musrianto membenarkan adanya kejadian itu.

Kata Musrianto, usai kejadian tersebut oknum guru tersebut sudah ditegur.

“Kami sudah menegur kepada yang bersangkutan, di situ saat ada mediasi, bahwa guru yang bersangkutan khilaf dan menyesal melakukan itu dan merasa bersalah dengan tindakan yang dilakukan dan berjanjian tidak akan mengulanginya lagi,” kata Musrianto.

Baca juga: Surat Sudah Kedaluwarsa, Jadi Alasan Jokowi dan Menkeu Tolak Bayar Utang Rp 60 M ke Warga Padang

Musrianto mengatakan, dari pengakuan muridnya, sampah itu diambil dari dalam bak sampah, namun sampah itu belum terkontaminasi dengan sampah lainnya.

“Hanya digarisbawahi, kalau sampah itu umum, saya sampaikan yang diberikan itu kulit dari snack, dan itu belum terkontaminasi atau bercampur dengan sampah lainnya karena masih bagian di atas,” ujarnya.

Polisi lakukan penyelidikan

Sementara itu, dikutip dari TribunSultra.com, Kapolres Buton AKBP Gunarko mengatakan, usai kejadian itu salah satu orangtua siswa sudah melaporan ke pihaknya.

Baca juga: Guru SD Dikeroyok Wali Murid di Bengkulu, Ini Penyebabnya

Saat ini, lanjutnya, pihaknya sedang melakukan penyelidikan, penyidik akan memanggil pihak yang terkait kejadian itu.

"Lalu kita tentukan unsur pidananya. Tapi kita harapkan dapat diselesaikan secara kekeluargaan dan menjadi pembelajaran untuk semuanya," kata Gunarko, Kamis (27/1/2022) dikutip dari TribunSultra.com.

 

(Penulis : Kontributor Baubau, Defriatno Neke | Editor : Ardi Priyatno Utomo)/TribunSultra.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Regional
Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com