LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Lhokseumawe, Aceh, memberikan layanan restoring family link (RFL) kepada pengungsi Rohingya yang berada di lokasi penampungan sementara Desa Meunsah Mee, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe.
Layanan ini berupa pemberian akses telepon untuk warga Rohingya di penampungan, sehingga mereka bisa berbicara dengan keluarga yang ada di Bangladesh dan Malaysia.
Ketua PMI Kota Lhokseumawe Junaidi Yahya menyebutkan, layanan RFL tersebut merupakan upaya pemulihan hubungan pengungsi dengan keluarga.
Baca juga: 2 Orang Ditangkap karena Membawa Kabur 8 Warga Rohingya di Aceh
Dengan demikian, para pencari suaka tersebut bisa berkomunikasi dan melepas kangen dengan keluarganya menggunakan telepon seluler.
“Warga Rohingya tersebut ada membawa nomor telepon keluarganya, kemudian kita memfasilitasi agar bisa berkomunikasi dengan telepon seluler. Tapi dengan waktu yang ditentukan, juga didampingi oleh penerjemah dari UNHCR,” ujar Junaidi Yahya kepada Kompas.com, Rabu (26/1/2022).
Baca juga: Setelah 10 Hari Karantina, 95 Pengungsi Rohingya di Aceh Divaksin Covid-19
Menurut Junaidi, pengungsi Rohingya tersebut lebih banyak menghubungi keluarganya di Bangladesh, dan kemudian menghubungi suaminya yang sedang berada di Malaysia.
Selain melakukan RFL, PMI Lhokseumawe juga memberikan pelayanan pemulihan trauma untuk warga Rohingya.
“Agar anak-anak Rohingya itu ceria kembali, apalagi mereka berpuluh hari di laut lepas,” kata dia.
Saat ini tercatat ada 105 warga Rohingnya yang berada di penampungan sementara di Kota Lhokseumawe.
Sebanyak 8 orang di antaranya telah melarikan diri.
Mereka menunggu dipindahkan ke lokasi penampungan permanen oleh UNHCR di Medan, Sumatera Utara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.