Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Tasikmalaya Siaga Darurat DBD, Kasus Bertambah Jadi 200 Orang, 4 di Antaranya Meninggal Dunia

Kompas.com - 26/01/2022, 14:02 WIB
Irwan Nugraha,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tasikmalaya menetapkan status siaga darurat Demam Berdarah Dengue (DBD) usai bertambahnya korban meninggal menjadi empat orang dari 209 kasus sampai Rabu (26/1/2022).

Dua hari sebelumnya angka kematian akibat DBD tercatat dua orang dari 159 kasus.

"Kemarin kami sudah dapatkan laporan dari Dinkes (Dinas Kesehatan) kasus DBD sudah melebihi angka 200 kasus. Korban meninggal pun sudah bertambah sampai hari ini jadi empat orang. Tiga korban berusia anak dan satu korban dewasa," jelas Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan, kepada wartawan di Kompleks Olahraga Dadaha, Kota Tasikmalaya, Rabu (26/1/2022).

Baca juga: Kasus DBD di Kota Tasikmalaya Capai 159 Orang, Dua Anak Meninggal Dunia

Ivan menambahkan, meningkatnya kasus DBD tak bisa dipungkiri akibat wilayahnya sedang dilanda cuaca buruk dalam beberapa hari terakhir ini.

Hal itu membuat banyak genangan air hujan di semua wilayah Kota Tasikmalaya yang dijadikan berkembang biaknya jentik nyamuk penyebab DBD.

"Ini tak lepas juga dari curah hujan tinggi di Tasikmalaya. Ini perlu kesadaran semua pihak untuk memberantas sarang nyamuk di sekitar wilayah kita. Kita juga sudah bergerak lewat Disdik (Dinas Pendidikan) sosialisasi di sekolah, Dinkes lewat Puskesmas, dan kecamatan kelurahan untuk langsung ke RW dan warga," tambah Ivan.

Baca juga: Cuaca Ekstrem, 31 Pohon Besar Tumbang di Tasikmalaya, Rusak Kendaraan dan Rumah Warga

Upaya lainnya, lanjut Ivan, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya lewat Puskesmas di semua wilayahnya menyediakan alat tes cepat pendeteksi penyakit DBD.

Sehingga, masyarakat yang memiliki gejala DBD bisa langsung memeriksakan diri ke Puskesmas terdekat untuk mencegah risiko tinggi sampai kematian.

"Dinkes sudah siap, masyarakat bisa lakukan tes cepat DBD di Puskesmas. Jika ada masyarakat muncul gejala, bisa dicek langsung ke Puskesmas," kata dia.

Selain itu, pemerintah daerah pun telah berkordinasi dengan Palang Merah Indonesia (PMI) setempat terkait ketersediaan darah saat siaga DBD sekarang ini.

Sebab, semua pasien DBD tentunya sangat membutuhkan stok darah nantinya saat menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

"Mudah-mudahan tidak KLB (kejadian luar biasa) statusnya ke depannya dan cepat bisa tertangani. Saya juga sudah minta supaya terus didukung oleh semua camat dan lurah serta RW dan RT. Dimungkinkan bisa tertular di sekolah juga karena yang meninggal 3 anak dan 1 dewasa sampai sekarang," pungkasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com