Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Ekstrem, 31 Pohon Besar Tumbang di Tasikmalaya, Rusak Kendaraan dan Rumah Warga

Kompas.com - 26/01/2022, 13:39 WIB
Irwan Nugraha,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kota Tasikmalaya menyebabkan dampak kerusakan serius di 31 lokasi bencana di tujuh kecamatan, Selasa (25/1/2022).

31 pohon tumbang di lokasi berbeda itu menghalangi jalan serta menimpa kendaraan dan rumah warga di permukiman padat penduduk.

"Ada 31 pohon tumbang di 31 lokasi, ada yang halangi jalan, timpa kendaraan, rumah warga. Kemarin cuaca ekstrem sekejap dan dampaknya luar biasa. Semua TNI-Polri, BPBD dan Pemkot semua turun membereskan pohon tumbang supaya tak ganggu aktivitas masyarakat," jelas Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan, kepada wartawan, Rabu (26/1/2022).

Baca juga: Pasangan Kekasih di Tasikmalaya Tipu 300 Orang dengan Modus Investasi Bodong, Kerugian Rp 5,7 Miliar

Ivan menambahkan, pihaknya melaksanakan berbagai upaya antisipasi bencana agar tak terulang lagi dengan memotong pohon-pohon berusia tua dan rawan tumbang saat dilanda cuaca ekstrem.

"Kita ini di Kompleks Olahraga Dadaha dulu, karena di sini banyak pohon besar rawan tumbang dan dilakukan pemotongan oleh semua dinas terkait. Kita juga meminta kepada masyarakat untuk memangkas pohon berusia tua yang rawan di lingkungannya masing-masing," tambah Ivan.

Terkait adanya pohon tumbang, Ivan mengatakan tidak adanya korban jiwa.

Baca juga: Pembobol ATM di Tasikmalaya Ditangkap Satpam Bank, Tepergok Rusak Mesin dengan Tangan Kosong

"Alhamdulillah, kejadian kemarin tak ada korban jiwa tapi memberikan dampak kerusakan besar meski hujan sebentar dan sore hari," tambahnya.

Seusai kejadian ini, lanjut Ivan, pihaknya menetapkan wilayah Kota Tasikmalaya berstatus siaga darurat bencana sesuai dengan keputusan Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf.

Adapun semua penanganan dan dampak bencana bagi para warga yang terdampak sedang diupayakan lewat anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) Pemkot Tasikmalaya.

"Karena ini kejadian tak direncanakan. Kita bisa tanggulangi dengan biaya BTT. Makanya untuk biaya darurat kita turunkan dari dinas sosial untuk bantuan makanan dan terkena dampak paling utama," kata Ivan.

Sampai beberapa hari ke depan, kata Ivan, pemerintah daerah mengingatkan masyarakat bahwa cuaca ekstrem masih bisa terjadi sesuai prediksi BMKG sebelumnya.

"Saya harap semua masyarakat waspada jika terjadi hujan besar lagi disertai angin kencang. Apalagi seperti kemarin hujan deras disertai angin dan hujan es juga," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com