Sumanto menerima uang ganti rugi pembangunan jalan tol sebesar Rp 625 juta. Uang tersebut langsung dia gunakan untuk membeli lahan sawah lagi dan merenovasi rumahnya.
"Saya tinggal sendiri sama anak-anak dan istri. Tetangga semua sudah pindahan karena rumah mereka terkena pembangunan tol," kata bapak dua anak tersebut.
Sumanto mengaku tidak mempermasalahkan hidup sendiri. Di dusun tersebut keluarga Sumanto juga tergolong baru. Sumanto bersama keluarga tinggal di Dusun Ngentak tahun 2013.
Baca juga: Tukang Batu di Klaten Terima Ganti Rugi Tol Solo-Yogyakarta Rp 3,2 Miliar
Awalnya, Sumanto tinggal di Kecamatan Delanggu. Karena lahan miliknya terkena proyek pelebaran jalan, Sumanto dan keluarga akhirnya pindah ke Dusun Ngentak, Polanharjo hingga sekarang.
Sebelumnya, Kepala Seksi Pengadaan Tanah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Klaten, Sulistiyono mengatakan sudah 21 desa di sembilan kecamatan yang sudah menerima ganti untung dampak pembangunan jalan tol Solo-Yogyakarta.
Dari 21 desa itu paling banyak yang menerima ganti untung adalah Desa Kapungan, Kecamatan Polanharjo.
Baca juga: Terima Ganti Rugi Tol Yogya-Bawen, Warga Tirtoadi Sleman Mendadak Jadi Miliarder
Menurut Sulis Desa Kapungan ini menjadi titik lingkar susun jalan tol Solo-Yogyakarta.
"Untuk bidang tanah di 21 desa itu nilainya mencapai Rp 1,17 triliun. Yang paling banyak menerima pembayaran itu Desa Kapungan karena di situ untuk lingkar susun," ungkap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.