KLATEN, KOMPAS.com - Belasan rumah warga Dusun Ngentak RT 014, RW 005, Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah sudah rata tanah.
Dusun itu dahulunya ditempati 18 kepala keluarga (KK) terdiri ratusan jiwa. Sekarang semuanya sudah pindah ke berbagai tempat.
Bangunan rumah mereka semua sudah dirobohkan. Hanya tersisa satu rumah bercat hijau yang masih berdiri kokoh.
Baca juga: Tukang Batu di Klaten Terima Ganti Rugi Tol Solo-Yogyakarta Rp 3,2 Miliar
Rumah itu milik keluarga Sumanto (58). Rumah pria yang sehari-hari bekerja sebagai petani itu berada di tepi jalan tepatnya, di pojok perempatan.
Di belakang rumah Sumanto masih tersisa satu bangunan musala. Tetapi, tidak lama lagi musala yang dibangun sekitar 2020 itu juga akan ikut dirobohkan.
Rumah Sumanto merupakan satu-satunya bangunan yang tidak terkena dampak proyek pembangunan Jalan Tol Solo-Yogyakarta.
"Dulu di sini ada 18 KK. Karena ada pembangunan jalan tol semua kena. Mereka ada yang pindah di Gawok, Delanggu, Sribit, Segaran, dan Juwiring," kata Sumanto ditemui di rumahnya, Rabu (26/1/2022).
Baca juga: Fortuner Terbalik di Tol Solo-Ngawi, 2 Penumpang Tewas
Sumanto mengatakan warga menerima informasi jika wilayahnya terkena dampak pembangunan jalan tol yang memiliki panjang 96,57 kilometer secara mendadak.
Mau tidak mau warga harus merelakan rumahnya dan pekarangan serta sawahnya digunakan untuk pembangunan jalan tol.
"Kami dapat informasi mau dibangun jalan tol baru tahun kemarin. Jadi langsung (mendadak)," ungkap dia.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.