Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minim Representasi Orang Sunda di Level Nasional, Para Tokoh Dorong Ridwan Kamil

Kompas.com - 26/01/2022, 08:43 WIB
Dendi Ramdhani,
Khairina

Tim Redaksi

 

BANDUNG, KOMPAS.com - Para tokoh Sunda mengakui kurangnya keterwakilan masyarakat Sunda dalam panggung politik nasional.

Hal itu terungkap saat puluhan tokoh Sunda menghadiri dialog yang digelar Institut Jabar di Taman Hutan Raya, Bandung, Selasa (25/1/2022).

Acara tersebut dihadiri Ketua Paguyuban Pasundan Didi Turmudzi, politisi senior Golkar Popong Otje Djundjunan hingga para guru besar universitas di Jawa Barat.

Baca juga: Ridwan Kamil Minta Tokoh Politik Lebih Menjaga Ucapan

Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Karim Suryadi menilai, saat ini keterwakilan orang Sunda di level politik nasional masih minim. Belum pernah ada orang Sunda yang menjadi pemimpin tertinggi negara.

Bahkan, Umar Wirahadikusumah jadi satu-satunya perwakilan orang Sunda yang hanya mencicipi posisi sebagai Wakil Presiden.

"Kita itu lemah dari sisi representasi politik. Misalnya dalam keanggotaan BPUPKI, bahkan dalam jumlah pahlawan nasional saja orang Sunda itu sedikit. Ini jangan bicara soal Presiden 0 dari 7 Presiden dan satu dari 9 wakil Presiden. Padahal panggung politiknya di teras rumah," kata Karim.

Karena itu, kata Karim, penting untuk menyiapkan figur yang cocok untuk mewakili suara orang sunda di level politik nasional. Salah satunya yang paling mencuat adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Posisi Ridwan Kamil sebagai gubernur, kata Karim, menjadi tangga paling kredibel bagi jabatan lebih tinggi.

“Saya melihat Presiden Amerika latar belakangnya gubernur. Kenapa, kalau kita buka catatan apapun yang dikerjakan oleh Presiden itu dikerjakan gubernur. Jadi itu jadi tangga,” katanya.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Jabar Naik, Ridwan Kamil: Lampu Kuning

Rektor Universitas Widyatama Obsatar Sinaga mengatakan Ridwan Kamil menjadi representasi tokoh Sunda untuk memimpin nasional karena banyak program yang digagas mengembalikan tata nilai kesundaan.

Ia juga menilai, Ridwan Kamjl punya karakter yang cepat beradaptasi.

“Contoh ruang terbuka hijau dan lain-lain itu merupakan tata nilai orang Sunda yang senang menjaga alam. Sunda adalah Indonesia. Orang Sunda 'singer' di atas pintar punya kemampuan bradaptasi yang tinggi dan Ridwan Kamil punya karakter itu,” katanya.

Politisi senior Partai Golkar Popong Otje Djunjunan atau Ceu Popong mengatakan Ridwan Kamil laik berjuang agar menjadi pemimpin nasional.

"Kalau menurut filosofi Sunda jodoh, pati, bagja, cilaka atau nasib manusia ada pada garis tangan. Tapi ikhtiar mah wajib, soal jadi atau tidak itu bukan urusan manusia,” kata Popong.

Popong mengakui, saat ini Partai Golkar saat ini masih mendorong ketua umumnya untuk menjadi calon presiden.

Andaikata Golkar nanti mendorong Ridwan Kamil maju, pihaknya dipastikan akan mendukung penuh.

“Kalau Ketua Umum Golkar tidak mencalonkan dan Ridwan Kamil masuk Golkar ya pasti Ceu Popong mendukung Ridwan Kamil,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com