SEMARANG, KOMPAS.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma menemui korban yang terdampak bencana tanah longsor di Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (25/1/2022).
Tangis haru seorang ibu pun terdengar tatkala Risma menyambanginya di Jalan Delikrejo RT 05 RW 011 Kelurahan Tandang, Kecamatan Tembalang.
Pada 19 Januari lalu, bagian belakang rumahnya tertimpa tanah longsor yang menewaskan putranya Andika Dewa Pratama (16).
Baca juga: Terjebak Macet akibat Tanah Longsor hingga Meninggal, Jenazah Ditandu Lewat Pinggir Sungai
Risma pun tampak berusaha menenangkan ibu bernama Indah itu yang tak kuasa menahan air mata karena teringat kejadian tragis tersebut.
Dalam kunjungannya, Risma memberikan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp 15 juta kepada keluarga korban.
"Saya mengucapkan terima kasih banyak ibu," kata Indah kepada Risma sembari mengusap air mata.
Risma mengatakan pemerintah memberikan santunan kepada ahli waris korban bencana alam.
"Ini santunan memang ada dari pemerintah untuk warga yang kena musibah, yang meninggal Rp 15 juta, yang luka Rp 5 juta, itu standar," kata mantan wali kota Surabaya itu.
Selain memberikan bantuan bagi ahli waris korban yang meninggal dunia, Risma juga memberikan bantuan paket logistik bagi warga terdampak senilai Rp 168 juta dan 33 paket sembako senilai Rp 10 juta.
Baca juga: Cuaca Ekstrem, Mensos Risma Minta Pemda Waspadai Banjir dan Tanah Longsor
Menurutnya, bantuan dari Kementerian Sosial seperti lumbung yang bisa digunakan Dinsos di daerah untuk membantu warga terdampak bencana.
"Bantuan logistik kami kirim dari balai kalau Semarang membutuhkan. Saat ini kami serahkan semacam lumbung yang sewaktu waktu bisa digunakan Dinsos untuk membantu warga terdampak. Dan itu kalau habis bisa isi lagi. Bahan makanan ada, selimut ada, kasur ada, makanan anak ada, kids wear, perlengkapan bayi dan sebagainya," jelas Risma.
Untuk mengurangi risiko bencana yang memakan korban, Risma meminta kepala daerah memetakan daerah rawan longsor terutama saat musim penghujan.
Sebelum meninjau lokasi tanah longsor di Kota Semarang, Risma memang lebih dahulu berkunjung ke Pekalongan.
"Yang paling penting harus ada pemetaan, saat terjadi hujan warga bisa diingatkan biar bisa keluar (cari tempat aman). Karena sebetulnya bencana itu macam-macam, tadi di Pekalongan, di bawah hutan lindung ada longsor, artinya memang ada global warming dampaknya tinggi, itu ada resikonya karena itu di mapping lokasi rawan. Memang pas musim hujan harus di mapping supaya tidak ada korban," ujar dia.
Baca juga: Banjir di HST Kalsel Sebabkan Tanah Longsor
Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi atau Hendi mengatakan Pemkot Semarang telah menyediakan rusunawa bagi warga yang terdampak bencana tanah longsor di lokasi tersebut.
"Pemilik rumah tetap pengen di situ tapi ada satu yang ingin ke rusunawa. Ini nanti akan segara diperbaiki kemudian juga ada program RTLH," kata Hendi.
Hendi menambahkan pemetaan daerah longsor di wilayahnya sudah dilakukan.
"Kita sudah petakan, daerah mana daerah longsor itu di mana, saya ingatkan Lurah untuk mengingatkan masyarakat supaya lebih waspada," kata dia
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.