MATARAM, KOMPAS.COM - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) masih kekurangan 35.000 dosis vaksin untuk anak 6-11 tahun.
Hingga kini baru 15.000 dosis vaksin Sinovac yang diberikan kepada anak-anak sepanjang Januari 2022.
"Kita masih kekurangan 35.000 dosis dari 50.000 yang ditargetkan untuk tahap pertama ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr Usman Hadi, Selasa (25/1/2022).
Baca juga: Buka Layanan Vaksinasi Covid-19 Booster, RSUD Mataram: Warga Luar Kota Juga Kami Layani
Pihaknya masih menunggu kiriman dari Dinas Kesehatan Provinsi NTB yang menjanjikan akan mengirimkan stok vaksin saat pertemuan kordinasi dengan tim Satgas Covid-19, Polda NTB, Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Direktur RSUD NTB, petugas kesehatan TNI dan pelabuhan, di Aula RSUD Kota Mataram pada Senin (24/1/2022).
"Provinsi akan berikan cadangan mereka 3.000 dosis Sinovac, akan dikirimkan juga 3.000 dosis dari Lombok Utara. Sementara kita di Kota Mataram ada stok 2.500 dosis, jadi tersedia 8.500 dosis untuk langsung digunakan," ujar Usman.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB dr Lalu Hamzi Fikri menekankan bahwa cadangan yang ada di povinsi akan segera dikirimkan ke Kota Mataram guna mengatasi kekurangan vaksin.
Sementara vaksin yang lamban pengunaannya di kabupaten juga akan dialihkan ke Kota Mataram.
Ia mengungkapkan, dari Lombok Utara sudah diambilkan 3.000 dosis dari 5.600 stok Sinovac di Lombok Utara.
Pekan ini akan ditarik juga dari Kabupaten Lombok Tengah sebanyak 25.000 dosis.
Baca juga: Kota Mataram Mulai Vaksin Anak 6-11 Tahun, Sasar 51.000 Siswa SD
Fikri mengatakan, pihaknya akan mendorong percepatan vaksinasi di Kota Mataram, terutama untuk anak-anak, karena antusiasme pelaksanaan vaksin di Kota Mataram cukup tinggi.
"Karena semangatnya, sehingga jika ada stok vaksin di kabupaten kota yang delay, seperti dari Lombok Utara dan Lombok Tengah akan kita alihkan untuk mencukupi kebutuhan Kota Mataram, " jelas Fikri.
Ia menuturkan, capaian vaksin tahap pertama di Kota Mataram telah mencapai angka 110 persen. Sementara memasuki tahap kedua sudah mencapai 70 persen.
Angka ini terbilang sangat tinggi dibanding kabupaten/kota lainnya.
"Kita juga lihat capaian vaksin untuk lansia mencapai 60 persen, banyak permintaan vaksin tetapi kosong, sehingga jika ada stagnasi pelaksanaan vaksin di kabupaten kita boleh menggeser ke wilayah Mataram, karena itu kewenangan kita di Dinkes Provinsi NTB," kata Fikri.
Baca juga: 3 Kelompok Prioritas Penerima Vaksin Booster di Padang Panjang
Sebelumnya, sejumlah tenaga kesehatan dan vaksinato rmengeluhkan kurangnya stok vaksin untuk anak-anak.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.