Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Jemaah Shalat Subuh Berhamburan Saat Gempa Lombok, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 25/01/2022, 17:40 WIB
Fitri Rachmawati,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LOMBOK BARAT, KOMPAS.com- Sebuah video yang memperlihatkan jemaah shalat Subuh lari berhamburan, menyebar di sejumlah grup WhatsApp.

Peristiwa tersebut diketahui terjadi di Desa Singerongan, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, Selasa (25/1/2022).

Dalam video pertama berdurasi 52 detik, tampak warga berdoa usai menjalani shalat Subuh berjemaah di sebuah masjid.

Baca juga: Gempa 4,6 Guncang Bali dan Lombok, Ini Analisis BMKG

Tiba-tiba, warga dikejutkan dengan getaran hingga sebagian dari jemaah tersebut berhamburan keluar.

Meski demikian terlihat ada beberapa jemaah yang tetap bersikap tenang.

Sedangkan pada video kedua berdurasi 1 menit 13 detik memperlihatkan bagian pintu keluar masjid dan sejumlah warga yang panik berlarian.

Baca juga: Gempa M 4,6 Terjadi di Lombok, Warga Kaget Rasakan Guncangan

Penjelasan Kapolsek hingga kesaksian warga

Kapolsek Lingsar, Iptu Riski Meirika membenarkan jika video tersebut merupakan rekaman CCTV yang diambil dari sebuah masjid di Desa Segerongan, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat.

"Ya benar video tersebut berada di Masjid Sigerongan, Lingsar, Lombok Barat, setelah kami cek terlebih dahulu video tersebut," kata Riski.

Riski juga menyebutkan, tak ada laporan kerusakan di lokasi masjid termasuk di rumah warga di Kecamatan Lingsar.

Baca juga: Cerita Duka Pasutri Asal Lombok yang Ingin Mengadu Nasib ke Malaysia, Terpisah di Perairan Johor

 

Dia meminta warga tetap waspada dan tenang, serta memercayakan informasi resmi dari BMKG terkait gempa yang melanda wilayah mereka.

Sementara warga di Lingkungan Irigasi, Ampenan Kota Mataram, Azhar Zaini mengatakan, saat gempa dia dan warga tengah menjalani ibadah shalat Subuh.

Gempa terjadi setelah rekaat kedua.

"Terasa guncangannya saat rekaat terakhir, untungnya sebentar, dan semua jemaah menyelesaikan salat Subuh, kerena memang tak ada gempa susulan," kata Azhar.

Baca juga: Jelang MotoGP, 70 Persen Warga Lombok Tengah Jadi Target Vaksinasi Booster

 

Gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 4,6 menguncang Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Selasa (25/1/2022).

Gempa juga diasakan hingga Kota Mataram. Tak ada kerusakan dan korban jiwa akibat gempa tersebut.

Dalam siaran persnya, PLH Kepala Stasiun  Geofisika Mataram, Eka Sri Sulistianingsih, Selasa (25/1/2022) menyebutkan bahwa gempa terpusat di wilayah Lombok Barat.

"Gempa berlokasi di darat pada jarak 10 km tenggara Lombok Barat, NTB pada kedalaman 10 km," tutur Sri.

Baca juga: Pelaku yang Rampok 1 Keluarga di Lombok Ditangkap

 

Plh Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Eka Sri Sulistianingsih menjelaskan, episenter gempa terletak pada koordinat 8,78° LS; 116,14° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 10 kilometer Tenggara Lombok Barat, NTB pada kedalaman 10 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif di darat," jelas Sri.

Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Regional
Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Regional
Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Regional
Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Regional
Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com