Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Pemerkosaan Anak yang Meninggal karena Leukemia, Kapolda Sulut: Kita Terus Lakukan Penyidikan

Kompas.com - 25/01/2022, 16:05 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Utara (Sulut) masih menyelidiki kasus dugaan pemerkosaan anak perempuan berusia 10 tahun di Manado yang meninggal karena leukemia.

Kapolda Sulut Irjen Pol Mulyatno mengatakan, perkembangan penanganan kasus dugaan kekerasan seksual ini dari tahap penyelidikan sudah berlanjut menjadi ke arah penyidikan.

"Kita akan terus lakukan penyidikan yang bersifat lebih ilmiah atau scientific crime investigation. Seperti telah disampaikan dalam konferensi pers di RSUP Prof Kandou Manado, mengenai hal ikhwal tentang kematian korban sudah jelas," kata Mulyatno dalam keterangan tertulis, Selasa (25/1/2022).

Baca juga: Diduga Diperkosa hingga Pendarahan, Gadis 10 Tahun di Manado Dirawat di RSUP Kandou

Meski demikian, kata Mulyatno, pihak kepolisian tetap akan terus melakukan penyidikan guna membuat terang kasus ini.

"Dan syukur-syukur kita bisa segera menangkap pelakunya. Untuk penetapan tersangka masih berproses dalam penyidikan. Kita sudah memeriksa 14 saksi, kita tetap berusaha sekuat tenaga untuk bisa membuat peristiwa ini jadi terang benderang," ujar dia.

Kasus dugaan kekerasan seksual terhadap gadis belia ini mendapat perhatian serius Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawati.

Bintang bahkan berkunjung ke Sulut dan berziarah di pusara korban di Desa Senduk, Kecamatan Tombariri, Kabupaten Minahasa, pada Selasa pagi. Kapolda Sulut ikut mendampingi Menteri PPPA saat ziarah.

Bintang mengatakan, dari awal mencuatnya kasus dugaan kekerasan seksual ini, pihaknya sudah berkomunikasi serta berkoordinasi dengan dinas pengampu urusan perempuan dan anak di Sulut.

Dari tahapan-tahapan yang dilakukan, pihaknya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas pendampingan yang sudah dilakukan, baik ketika laporan masuk di Polresta Manado kemudian juga sudah ditindaklanjuti, serta dilakukannya konferensi pers.

Baca juga: Anak 10 Tahun Korban Dugaan Pemerkosaan di Manado Meninggal karena Kanker Darah

"Dan pada hari ini kami hadir untuk memastikan realitas sejatinya yang ada di lapangan. Terkait proses-proses, tahapan-tahapan yang sudah dilakukan, kami menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada teman-teman yang ada di daerah, baik dari jajaran Polresta Manado karena laporannya masuk di sana dan tentu dikawal terus oleh Pak Kapolda Sulut," kata dia saat ziarah.

"Demikian juga dari dinas pengampu urusan perempuan dan anak melalui UPTD dari pemerintah, tidak hanya dari Dinas PPPA, itu lintas OPD, sudah ditindaklanjuti untuk memberikan pendampingan, apakah itu pendampingan psikososial, pendampingan hukum, demikian juga dari OPD terkait dari sisi pendidikan juga sudah dipikirkan," tambahnya.

Dia menjelaskan dalam konferensi pers Senin (24/1/2022) siang, sudah disampaikan dari pihak RSUP Prof Kandou Manado bahwa meninggalnya almarhumah (korban) karena leukemia.

"Kami sangat mohon sekali dukungan teman-teman media agar kita semua memberikan informasi yang terang benderang kepada masyarakat, jangan ada informasi yang bias terkait dengan meninggalnya almarhumah ini," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang anak perempuan berusia 10 tahun di Manado, Sulawesi Utara, korban dugaan pemerkosan dinyatakan meninggal dunia.

Baca juga: Kasus Dugaan Pemerkosaan Warga Boyolali, Polisi Temukan Pengakuan Mengejutkan dari Pelapor

Gadis belia itu meninggal di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Kandou Manado pada Senin (24/1/2022) pukul 07.25 Wita.

Korban sudah menjalani perawatan sejak 29 Desember 2021.

Menurut penjelasan Direktur Utama RSUP Prof Kandou Manado dr Jimmy Panelewen, meninggalnya CT disebabkan penyakit kanker darah atau leukemia yang dideritanya.

"Kematian disebabkan karena pasien mengalami kanker darah," kata Jimmy, dalam konferensi pers, Senin (24/1/2022).

Saat ziarah, Menteri PPPA juga didampingi keluarga korban, Ketua TP-PKK Provinsi Sulut, Kepala Dinas P3AD Provinsi Sulut, beberapa pejabat utama Polda Sulut, Kapolresta Manado, Kapolres Tomohon, Bupati dan Wakil Bupati Minahasa, serta pihak pemerintah kecamatan dan desa setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggi Kolom Erupsi Eksplosif Gunung Ruang Sulut Capai 3.000 Meter

Tinggi Kolom Erupsi Eksplosif Gunung Ruang Sulut Capai 3.000 Meter

Regional
Gunung Ruang Status Tanggap Darurat, 11.615 Penduduk Harus Mengungsi

Gunung Ruang Status Tanggap Darurat, 11.615 Penduduk Harus Mengungsi

Regional
Skenario Menantu Rencanakan Pembunuhan Mertua di Kendari, Ajak Eksekutor Begal Korban

Skenario Menantu Rencanakan Pembunuhan Mertua di Kendari, Ajak Eksekutor Begal Korban

Regional
2,1 Juta Kendaraan Pribadi Keluar Masuk Jateng Selama Lebaran 2024

2,1 Juta Kendaraan Pribadi Keluar Masuk Jateng Selama Lebaran 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Regional
Erupsi Gunung Ruang, PVMBG: Ada 2 Kampung Terdekat Berjarak 2,5 Km

Erupsi Gunung Ruang, PVMBG: Ada 2 Kampung Terdekat Berjarak 2,5 Km

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Percekcokan Pemuda Berujung Saling Serang di Kota Tual Maluku, 1 Korban Tewas

Percekcokan Pemuda Berujung Saling Serang di Kota Tual Maluku, 1 Korban Tewas

Regional
Ayah Perkosa Anak Kandung sampai Hamil di Banten, Sempat Temani Persalinan

Ayah Perkosa Anak Kandung sampai Hamil di Banten, Sempat Temani Persalinan

Regional
Melihat Kesibukan Warga Jawa Tondano Menyambut 'Bakdo Kupat'

Melihat Kesibukan Warga Jawa Tondano Menyambut "Bakdo Kupat"

Regional
Motif Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Sakit Hati karena Tak Dianggap

Motif Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Sakit Hati karena Tak Dianggap

Regional
Silsilah RA Kartini, Pejuang Emansipasi yang Berdarah Biru

Silsilah RA Kartini, Pejuang Emansipasi yang Berdarah Biru

Regional
Korban Meninggal Bentrok di Tual Maluku Dimakamkan

Korban Meninggal Bentrok di Tual Maluku Dimakamkan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com