ACEH, KOMPAS.com - Forum Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Aceh mengumumkan mosi tidak percaya kepada Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI-P Aceh, Muslahuddin Daud.
Forum yang merupakan gabungan dari 18 DPC PDI-P se-Aceh itu telah melakukan pertemuan khusus di Brastagi, Sumatera Utara, pada 17 Oktober 2021.
Kepada Kompas.com, narahubung Forum 18 DPC PDI-P, Muhammad Azhar menjelaskan, pertemuan itu melahirkan 10 poin alasan atas mosi tidak percaya 18 DPC se-Aceh terkait kinerja Muslahuddin Daud.
Baca juga: Apresiasi Megawati Larang Kader PDI-P Interupsi SBY, Politikus Demokrat Singgung Puan
"Namun dalam siaran pers yang kami keluarkan hanya memaparkan lima poin inti yang merupakan garis besar keberatan. Kami memastikan poin yang kami paparkan, wajar dan pantas untuk menjadi konsumsi publik demi menjaga marwah partai," kata Muhammad Azhar melalui sambungan telepon, Selasa (25/1/2022).
Poin pertama, menurut Azhar, Muslahuddin pernah menjanjikan hibah tanah di Lamteuba, Banda Aceh. Namun, hingga kini belum ditunaikan.
Selanjutnya, bantuan hibah yang diterima dari berbagai pihak untuk PDI-P Aceh diduga dikelola secara tidak transparan.
"Perihal pengelolaan bantuan hibah keuangan dari donatur partai yang tidak transparan," sebut Azhar.
Baca juga: Presiden Sebut Kriteria Kepala Badan Otorita IKN, PDI-P: Kita Punya Banyak
Ia juga mengungkapkan dugaan pelanggaran wewenang berupa intervensi kebijakan dan keputusan DPC yang sudah merugikan kepengurusan beberapa DPC PDI-P kabupaten/kota di Aceh.
Berikutnya, menurut Azhar, Muslahuddin Daud juga dianggap telah melakukan pelecehan verbal kepada sejumlah pengurus DPC yang ada di Aceh.
"Aksi politik, sosial dan penggalangan kerja sama tunggal di lintas kabupaten/kota tanpa berkoordinasi dengan struktur DPC kabupaten/kota setempat," kata dia.
Baca juga: Pramono Anung: PDI-P Partai yang Punya Sikap Jelas, Tak Asal Beda Saat Jadi Oposisi
Azhar menyebutkan, surat mosi tidak percaya itu telah disampaikan langsung kepada Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan sudah dibahas dalam rapat evaluasi.
Pasca evaluasi itu, para anggota DPC berharap akan ada perubahan.
Namun, menurut Azhar, Muslahuddin sebagai Ketua DPD PDI-P Aceh masih saja berulah.
"Kinerja yang bersangkutan masih tetap sama, yaitu suka-suka dia. Misalnya ketika PDI-P membutuhkan konsolidasi, saudara Muslahuddin Daud malah menghamburkan anggaran untuk main badminton. Padahal DPP tidak pernah merekomendasikan kegiatan tersebut dan menekankan pentingnya konsolidasi," ucap Azhar.
Hingga berita ini ditulis, Ketua DPD PDI-P Aceh Muslahuddin Daud belum memberikan jawaban.
Kompas.com masih berusaha meminta konfirmasi dari Muslahuddin Daud.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.