Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Bunga Nasional Indonesia serta Maknanya: Puspa Bangsa, Puspa Pesona, dan Puspa Langka

Kompas.com - 25/01/2022, 13:54 WIB
Puspasari Setyaningrum

Penulis

KOMPAS.com - Indonesia menjadi negara yang dikaruniai ragam flora menawan yang diantaranya terpilih sebagai bunga nasional.

Bunga nasional adalah jenis flora dianggap dapat mewakili karakter bangsa dan negara Indonesia.

Baca juga: Kuncup Bunga Tertua yang Pernah Ditemukan Ini Berusia 164 Juta Tahun

Sesuai Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 1993, Indonesia memiliki tiga bunga nasional yang dijuluki puspa bangsa, puspa pesona, dan puspa langka.

Baca juga: Bunga Bangkai di Kepahiang Bengkulu Mekar, Diameter Kelopaknya 135 Cm

Berikut adalah penjelasan ringkas tentang 3 bunga nasional indonesia dan juga makna yang terkandung di baliknya.

Baca juga: Suka Bunga Anggrek? Begini Cara Menanamnya di Rumah

1. Puspa Bangsa

Ilustrasi tanaman bunga melati.SHUTTERSTOCK/MHEEPANDA Ilustrasi tanaman bunga melati.

Sebutan puspa bangsa jatuh pada bunga melati (Jasminum Sambac) yang dikenal dengan warnanya yang putih bersih serta aromanya yang khas.

Melansir laman indonesia.go.id, secara filosofis bunga melati menjadi lambang kesucian dan kemurnian.

Simbol kesucian yang identik dengan warna putih adalah keyakinan dari semua golongan di tengah negara Indonesia yang pluralis.

Ditinjau dari segi tradisi, melati sering digunakan sebagai simbol keanggunan dalam kesederhanaan, dan ketulusan.

Terlebih bunga ini juga memberi makna keindahan dan kerendahan hati, karena meskipun tumbuh di semak-semak tetap bisa tumbuh dan memiliki wangi yang semerbak.

2. Puspa Pesona

Ilustrasi anggrek bulan. PIXABAY/NATASHAG Ilustrasi anggrek bulan.

Sebutan puspa pesona jatuh kepada bunga anggrek bulan (Phalaenopsis Amabilis) yang dikenal dengan warnanya yang indah.

Bunga ini memiliki ciri khas dengan bentuk kelopaknya yang besar, daun yang lebar, serta tangkainya yang hitam dan kuat.

Meski tidak mengeluarkan aroma wangi layaknya bunga melati, pesona kecantikan anggrek bulan tetap terpancar dan menarik hati orang yang melihatnya.

Tak heran keindahan anggrek bulan menjadikannya pantas menyandang gelar puspa pesona yang berarti bunga yang penuh dengan pesona.

3. Puspa Langka

Bunga Rafflesia Zollingeriana di Lingkungan Papring, Kelurahan/Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur,  Oktober 2021. Dok Tim Prodi Biologi UnibaK200-21 Ahmad Su'udi Bunga Rafflesia Zollingeriana di Lingkungan Papring, Kelurahan/Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Oktober 2021. Dok Tim Prodi Biologi Uniba

Sebutan puspa langka jatuh kepada bunga Padma Raksasa atau lebih populer dengan nama Rafflesia Arnoldii.

Melansir laman ksdae.menlhk.go.id, diketahui ada 33 spesies Rafflesia di dunia yang 14 jenis diantaranya tumbuh di Indonesia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 11 jenis tumbuh di Pulau Sumatra.

Bunga puspa langka ini dikenal dengan bentuknya yang khas dan baunya yang busuk ketika mekar.

Rafflesia Arnoldii juga menyandang gelar sebagai bunga terbesar di dunia karena ukuran diameternya bisa mencapai 110 cm dan tinggi 50 cm.

Kerusakan hutan sebagai habitat alami dan sulitnya menemukan bunga ini menjadi ancaman serius bagi kelestarian Rafflesia Arnoldii.

Hal ini menjadikan bunga Rafflesia Arnoldii menyendang gelar puspa langka sebagai pengingat agar masyarakat bisa turut berperan melestarikannya.

Sumber:
bpk.go.id 
indonesia.go.id 
menlhk.go.id 
bobo.grid.id 
tribunnews.com 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Regional
Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com