Sebelumnya vaksin jenis Pfizer diberikan sebagai lanjutan dosis homolog sebanyak 1 dosis minimal setelah 6 bulan dari vaksinasi primer
Vaksin Pfizer (Comirnaty) diketahui dapat meningkatkan nilai titer antibodi netralisasi setelah 1 bulan pemberian booster sebesar 3,29 kali.
Adapun efek samping vaksin pfizer, seperti nyeri di tempat suntikan, nyeri otot, demam, dan nyeri sendi.
Vaksin AstraZeneca yang disetujui sebagai vaksin booster homolog diberikan sebanyak 1 dosis minimal setelah 6 bulan dari vaksinasi primer dosis lengkap AstraZeneca.
Penggunaan booster menunjukkan peningkatan nilai rata-rata titer antibodi IgG setelah booster lanjutan dari 1792 menjadi 3746.
Efek samping yang ditunjukkan bersifat ringan (55 persen) dan sedang 37 (persen).
Keluhan paling umum setelah menerima dosis vaksin AstraZeneca antara lain: nyeri di bekas suntikan, tak enak badan, merasa lelah, badan menggigil atau demam, sakit kepala, mual, dan nyeri sendi.
Moderna dapat digunakan untuk booster homolog atau heterolog dengan vaksin primer AstraZeneca, Pfizer, dan Jenssen.
Penggunaan vaksin ini sebagai booster dilakukan sekurang-kurangnya 6 bulan setelah mendapat dosis lengkap vaksin primer.
Terkait kenaikan respon imun antibodi netralisasi vaksin Moderna adalah sebesar 12,99 kali setelah booster homolog.
Beberapa efek samping vaksin moderna yang dilaporkan adalah nyeri di tempat suntikan, demam, pegal, dan mual.
Sumber:
indonesiabaik.id
tribunnews.com
kompas.com