Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernyataannya Dianggap Menyinggung Warga Kalimantan, Edy Mulyadi Dilaporkan Organisasi di Kalsel ke Polisi

Kompas.com - 24/01/2022, 22:49 WIB
Andi Muhammad Haswar,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BANJARMASIN, KOMPAS.com - Sejumlah organisasi masyarakat ramai-ramai melaporkan Edy Mulyadi ke Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) pada, Senin (24/1/2022).

Laporan itu buntut dari pernyataan Edy Mulyadi yang dianggap mendiskreditkan dan menyinggung warga Pulau Kalimantan.

Pernyataannya itu lantas menyulut emosi warga Pulau Kalimantan dengan meminta polisi segera menangkap Edy untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Baca juga: Edy Mulyadi Minta Maaf dan Klarifikasi Pernyataanya yang Menyinggung Warga Kalimantan

Salah satu organisasi masyarakat yang melaporkan Edy adalah Lembaga Kerukunan Masyarakat (Lekem) Kalimantan.

Direktur Eksekutif Lekem, Aspihani Ideris mengatakan, pernyataan Edy itu membuat warga Kalimantan sangat tersinggung dan terzolimi.

"Pernyataan itu yang membuat hati kami sakit dan terzolimi sebagai orang Kalimantan kesannya kita ini orang orang yang tidak beradab atau tak berpendidikan," ujar Aspihani dalam keterangan yang diterima, Senin (24/1/2022).

Menurut Aspihani, Pernyataan Edy itu mengandung ujaran kebencian sehingga bisa dijerat Pasal 28 ayat (2) UU ITE dan Pasal 156 KUHP.

"Unsur pidana sangat jelas sudah terpenuhi, artinya hukum tetap harus berjalan," tambahnya.

Walaupun Edy telah melayangkan permintaan maaf secara terbuka, namun Aspihani menganggap itu tidak dilakukan secara serius dan penuh penyesalan.

Baca juga: Ketua Gerindra Sulut Laporkan Edy Mulyadi ke Polda, Kabid Humas: Kita Akan Lakukan Penyelidikan

Karena itu, proses hukum terhadap Edy kata Aspihani tetap harus dilakukan. "Biar dia minta maaf tetap secara hukum pidana tak bisa dihindarkan," tegasnya.

Selain Lekem Kalimantan, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kalsel juga melaporkan Edy ke Polda Kalsel.

Ketua DPD GMNI Kalsel, M Luthfi mengatakan, pernyataan Edy itu telah membuat gejolak di masyarakat, khususnya warga Pulau Kalimantan.

Untuk itu GMNI Kalsel mendesak kepolisian untuk segera menangkap Edy dan mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Baca juga: Sejumlah Tokoh di Kalsel Kecam Pernyataan Edy Mulyadi

"Tak hanya itu, kami juga melihat pernyataan dia berbau SARA. Kita tak ingin bangsa dan masyarakat kita terpecah belah," jelasnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes Rifa'i belum bisa memastikan sudah berapa ormas di Kalsel yang melaporkan Edy. "Nanti besok saya cek ya mas," ujar Rifa'i saat dikonfirmasi.

Kemarahan tokoh dan ormas di Kalsel buntut dari pernyataan Edy Mulyadi yang viral di media sosial. Edy menyoroti kebijakan pemerintah pusat soal pemindahan IKN ke Kaltim.

Namun di tengah pernyataan itu, Edy mengeluarkan kata-kata yang membuat masyarakat Pulau Kalimantan tersinggung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Regional
Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Regional
Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Regional
Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Regional
Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Regional
Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Regional
Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Regional
Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Regional
Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com