Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda NTB: Temuan Kasus Omicron di NTB Tak Ubah Jadwal MotoGP

Kompas.com - 24/01/2022, 22:38 WIB
Priska Sari Pratiwi

Editor

Sumber Antara

MATARAM, KOMPAS.com - Kapolda Nusa Tenggara Barat Irjen Pol Djoko Poerwanto menegaskan, temuan dua kasus positif Covid-19 varian Omicron tak akan mengubah jadwal perhelatan MotoGP yang dijadwalkan 20 Maret 2022, di Sirkuit Pertamina Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah.

"MotoGP tetap akan berlangsung sesuai jadwal sebab sejauh ini tidak ada skenario perubahan," kata Djoko dikutip dari Antara, Senin (24/1/2022).

Menurut Djoko, temuan dua kasus positif Omicron tersebut menjadi cambuk, terutama bagi Satgas Covid-19 dan warga agar tetap waspada dan tak panik.

Baca juga: Omicron Masuk NTB Jelang Gelaran MotoGP, Ini Langkah Pemprov

Ia mengimbau masyarakat tetap tenang dan disiplin menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

"Kami dari kepolisian ada kegiatan pengetatan prokes dan itu akan kita laksanakan. Intinya waspada," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB dr Lalu Hamzi Fikri menambahkan, dua kasus positif COVID-19 varian Omicron berdasarkan hasil laporan yang diterima per 20 Januari 2022, merupakan satu warga dari Kabupaten Sumbawa dan satu dari Kota Mataram.

Keduanya merupakan pasien lanjut usia yang memiliki komorbid.

Bedanya pasien di Sumbawa merupakan orang tanpa gejala (OTG) dan sudah divaksin. Kondisinya kini juga sudah sembuh, termasuk 28 orang hasil pelacakan kontak.

"Sementara pasien di Kota Mataram terkonfirmasi meninggal. Pasien ini komorbid dan belum divaksin. Keduanya terindikasi tertular transmisi lokal," katanya.

Baca juga: Satu Warga Positif Covid-19 Diduga Tertular Pasien Omicron di Malang

Terkait dengan itu, pihaknya mendorong agar masyarakat melakukan vaksinasi Covid-19 sebagai upaya peningkatan daya tahan tubuh dan yang sudah dua kali vaksin segera melakukan vaksin penguat atau "booster".

Menurutnya, varian Omicron sudah ditemui lebih pada 100 negara, termasuk kasus pertama di Jakarta dipicu mobilitas penduduk sangat tinggi.

"Karenanya Omicron ini harus disikapi dengan tetap meningkatkan kewaspadaan menerapkan prokes, serta melakukan vaksinasi sebab pandemi belum berakhir," katanya.

Jika melihat kasus-kasus Covid-19 yang ada, pasien yang belum divaksin memiliki risiko terkena dengan kondisi kesehatan lebih buruk dibandingkan dengan yang sudah vaksin.

"Masyarakat yang sudah divaksin akan memiliki daya tahan tubuh berbeda dengan yang belum vaksin," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com