Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Penyintas Bencana Tanah Bergerak di Sukabumi, Kerap Dengar Bunyi Dentuman hingga Dihantui Ketakutan

Kompas.com - 24/01/2022, 18:01 WIB
Budiyanto ,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Suara dentuman atau gemuruh kembali terdengar di lokasi bencana tanah bergerak, Dusun Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, pada Sabtu (22/1/2022) sekitar pukul 09.00 WIB.

Akibat suara dentuman yang diduga berasal dari longsoran di lokasi bencana geologi ini, sejumlah penyintas bencana tanah bergerak merasa semakin khawatir.

Baca juga: Setahun Tanah Bergerak di Ciherang Sukabumi, Menagih Janji Pemerintah

"Ya tadi pagi ada gempa. Setelah itu dengar suara gemuruh menggelegar tiga kali. Saat itu sedang duduk sempat lompat. Jadi sampai sekarang juga masih takut," ungkap Rusmini kepada Kompas.com Sabtu petang.

Bahkan beberapa menit sebelum wawancara berlangsung, Kompas.com dan para penyintas yang tengah berbincang-bincang mendengar satu kali suara dentuman.

Suara dentuman cukup keras tersebut sempat mengagetkan sejumlah penyintas yang berada tidak jauh dari lokasi tanah ambles.

Baca juga: 64 Santri di Sukabumi yang Diduga Keracunan Makanan Massal Sudah Sehat

Menurut Rusmini, setiap harinya sejak gerakan tanah memporak-porandakan kampung halamannya, ia selalu dihantui rasa takut.

Terlebih lagi rumahnya hanya sekitar 50 meter dari tanah ambles dengan kedalaman belasan meter.

Makanya, bila hujan deras mengguyur selalu mengungsi ke rumah keluarga yang lebih aman di kampung berbeda.

"Ya sekarang semakin takut. Kan lahan persawahan juga sudah semakin parah, dan mendekati permukiman. Makanya kalau hujan menginap di rumah saudara," ujar Rusmini.

Bunyi dentuman atau gemuruh itu juga dibenarkan Mulyadi (50) seorang penyintas yang kini sehari-hari menjadi sukarelawan di lokasi bencana.

Suara dentuman yang terakhir terdengar pada Sabtu (22/1/2022) sekitar pukul 16.45 WIB.

"Barusan ada lagi bunyi dentuman, saya dengar satu kali. Saya tadi juga mengecek sumbernya, sepertinya dari longsoran. Karena ada longsoran baru," kata Mulyadi kepada Kompas.com.

Seorang penyintas lainnya, Dewi (30) mengakui masih sering mendengar suara dentuman atau gemuruh. Terlebih lagi setelah memasuki musim hujan.

"Longsorannya masih terus terjadi, dan sering juga mendengar suara gemuruh," ujar Dewi saat berbincang dengan Kompas.com.

Dia mengetahui longsoran itu masih bergerak karena secara rutin bila pergi ke warung dan mengantarkan anak ke sekolah harus melalui jalan di atas longsoran.

"Jalan yang dibuat sama warga itu sering berubah-ubah, apalagi hujan," kata Dewi sambil menunjuk ke arah longsoran baru yang masih terlihat basah.

Rumah rusak terdampak bencana gerakan tanah di Dusun Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (23/1/2022).KOMPAS.com/BUDIYANTO Rumah rusak terdampak bencana gerakan tanah di Dusun Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (23/1/2022).

Dampak bencana semakin meluas

Pantauan Kompas.com di lokasi bencana tanah bergerak yang mulai dilaporkan kepada pemerintah sejak 13 Desember 2021 itu kondisinya semakin meluas.

Retakan atau rekahan tanah meluas di areal persawahan yang lokasinya lebih rendah dari permukiman.

Sedangkan longsoran yang menggerus lerengan atau gawir semakin menyatu dan dikhawatirkan mengakibatkan longsoran besar.

Di wilayah permukiman, tersisa rumah-rumah rusak dan puing-puing bangunan.

Sejumlah rumah yang masih utuh sudah dibongkar para pemiliknya. Bahkan pemilik rumah panggung memindahkannya ke lokasi yang aman.

Sedangkan kondisi tanah ambles yang dalamnya belasan meter sepanjang sekitar 300 meter terus meluas dan melebar.

Juga terdapat sejumlah amblesan di sekitaran lereng atau gawir.

Untuk hunian sementara (huntara) para penyintas membangun dengan biaya mandiri dan gotong royong.

Lokasinya ada yang di lahan keluarga, pinjaman keluarga, pribadi, dan tanah garapan PTPN VIII Goalpara serta Perum Perhutani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seluruh Guru di Kabupaten Semarang Iuran Demi Pembangunan Gedung PGRI

Seluruh Guru di Kabupaten Semarang Iuran Demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Regional
Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Regional
Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Regional
Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com