Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Orang Terpapar Varian Omicron di Semarang Dinyatakan Sembuh, 1 Masih di RS

Kompas.com - 24/01/2022, 16:31 WIB
Riska Farasonalia,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Sebanyak lima dari enam pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron di Semarang, Jawa Tengah, sudah dinyatakan sembuh.

Sementara, satu pasien lainnya menjalani perawatan di rumah sakit.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam mengatakan kondisi satu pasien yang dirawat di rumah sakit masih menjalani pemulihan.

"Ini tinggal satu (pasien) masih ada di rumah sakit. Keadaanya tadi saya tanyakan, Alhamdulillah sudah perbaikan," kata Hakam di kantornya, Senin (24/1/2022).

Baca juga: Pasien Omicron di Sulsel Sempat Pulang Paksa dari Rumah Sakit

Hakam menjelaskan sampai saat ini belum ada penambahan pasien Covid-19 yang terindikasi varian Omicron.

Pihaknya akan mengirimkan sampel pasien untuk uji tes WGS, apabila terdapat pasien dengan CT Value di bawah angka 20.

"Selebihnya kalau ada indikasi kami kirim untuk WGS, misalnya CT Value di bawah 20 pasti akan dikirim," tambahnya.

Hakam mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan dan segera vaksin.

Baca juga: Antisipasi Omicron, Pemkot Solo Kirim 32 Sampel Pasien Covid-19

Sebab, persebaran varian Omicron terbilang cepat dan bisa menyerang segala usia.

Seperti pada kasus varian Omicron yang menularkan anak usia tujuh tahun dalam satu keluarga di Kota Semarang.

"Yang tujuh tahun, Omicron itu terjadi dalam satu keluarga ada. Jadi prinsipnya semua terkena apalagi yang belum vaksin, vaksin belum lengkap, prokes tidak disiplin, ini kasusnya di situ, tidak keluar rumah, ya memang risiko tinggi. Dari beberapa jurnal, Omicron ini penularannya luar biasa," ucap Hakam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Besaran UMP dan UMK 2024 di Provinsi Banten

Besaran UMP dan UMK 2024 di Provinsi Banten

Regional
Presiden Jokowi Cek Stok Beras dan Main Bola di Labuan Bajo

Presiden Jokowi Cek Stok Beras dan Main Bola di Labuan Bajo

Regional
Kronologi Anggota TNI Tewas Dianiaya 2 Senior di Semarang, Pukulan Hantam Leher dan Dada Korban

Kronologi Anggota TNI Tewas Dianiaya 2 Senior di Semarang, Pukulan Hantam Leher dan Dada Korban

Regional
Ketika Ganjar Pranowo Borong Pisang Rebus di CFD Kota Mataram

Ketika Ganjar Pranowo Borong Pisang Rebus di CFD Kota Mataram

Regional
Transmisi Listrik di Bangka Tersambar Petir, Picu Pemadaman Massal

Transmisi Listrik di Bangka Tersambar Petir, Picu Pemadaman Massal

Regional
Erupsi Gunung Marapi di Sumbar Picu Hujan Abu dan Kerikil, 70 Pendaki Dievakuasi

Erupsi Gunung Marapi di Sumbar Picu Hujan Abu dan Kerikil, 70 Pendaki Dievakuasi

Regional
Pengantin Pria di Palembang Minta Ganti Rugi Saat Tahu Calon Istrinya Menghilang Sepekan Sebelum Akad

Pengantin Pria di Palembang Minta Ganti Rugi Saat Tahu Calon Istrinya Menghilang Sepekan Sebelum Akad

Regional
Kisah Ika, Disabilitas di Sumbawa Peraih Gelar S1 yang Ingin Jadi Guru Bahasa Isyarat

Kisah Ika, Disabilitas di Sumbawa Peraih Gelar S1 yang Ingin Jadi Guru Bahasa Isyarat

Regional
Ganjar Pranowo: Masyarakat Butuh Latihan untuk Bisa Mencoblos

Ganjar Pranowo: Masyarakat Butuh Latihan untuk Bisa Mencoblos

Regional
TGB Optimistis Ganjar Menang di NTB yang Jadi Lumbung Suara Prabowo pada Pemilu 2019

TGB Optimistis Ganjar Menang di NTB yang Jadi Lumbung Suara Prabowo pada Pemilu 2019

Regional
Muhaimin Iskandar Optimistis dengan Dukungan dari Kiai-kiai Jatim

Muhaimin Iskandar Optimistis dengan Dukungan dari Kiai-kiai Jatim

Regional
Di Boyolali, Puan Sebut Hidup di Indonesia Tak Berwarna Tanpa Seniman

Di Boyolali, Puan Sebut Hidup di Indonesia Tak Berwarna Tanpa Seniman

Regional
Saat Erupsi, 70 Pendaki Berada di Gunung Marapi

Saat Erupsi, 70 Pendaki Berada di Gunung Marapi

Regional
Gunung Marapi di Sumbar Meletus, Hujan Abu dan Kerikil Landa Warga Agam

Gunung Marapi di Sumbar Meletus, Hujan Abu dan Kerikil Landa Warga Agam

Regional
Alasan Tak Punya Pekerjaan, Warga Bintan Edarkan Sabu untuk Keperluan Hidup

Alasan Tak Punya Pekerjaan, Warga Bintan Edarkan Sabu untuk Keperluan Hidup

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com