KOMPAS.com - Tentara Nasional Indonesia (TNI) memiliki tiga orang Jenderal Besar, sebuah pangkat tertinggi yang ditandai dengan lima bintang emas.
Ketiga Jenderal Besar itu adalah Jenderal Besar Sudirman, Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, dan Jenderal Besar Soeharto.
Di antara tiga orang tersebut, Jenderal Besar Sudirman termasuk yang paling senior, dan sudah masuk ke militer sejak masa pendudukan Jepang.
Jenderal Sudirman juga terlibat aktif dalam revolusi mempertahankan kemerdekaan, sebagai pimpinan tertinggi Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
Baca juga: Perjuangan Jenderal Sudirman
Jenderal Sudirman atau Raden Sudirman lahir pada tanggal 24 Januari 1916 di Bodas Karangjati, Rembang, Purbalingga, Jawa Tengah.
Ayah Sudirman bernama Karsid Kartawiuraji, sementara ibunya bernama Siyem.
Namun semasa kecil Sudirman lebih sering tinggal bersama pamannya yang bernama Raden Cokrosunaryo.
Cokrosunaryo adalah seorang camat di Rembang, Purbalingga. Dia mengadopsi Sudirman sebagai anak karena tak kunjung punya momongan.
Tinggal dan diasuh seorang camat membuat Sudirman kecil berkesempatan untuk mengenyam pendidikan yang layak.
Pada usia 7 tahun, Sudirman mulai bersekolah di Hollandsch Inlandsche School (HIS). Setahun kemudian, dia melanjutkan sekolah di Taman Siswa.
Namun pendidikannya di Taman Siswa harus berhenti seiring kondisi politik saat itu, sehingga Sudirman pindah lagi ke Sekolah Wirotomo.
Memasuki usia remaja, Sudirman turut serta dalam proses berdirinya Hizbul Wathan, sebuah organisasi miliki Muhammadiyah.
Berikutnya, Sudirman diamanahi untuk memimpin Hizbul Wathan cabang Cilacap, Jawa Tengah.
Perjalanan studi Sudirman berlanjut saat dia masuk ke Kweecshool, yaitu sekolah calon guru yang dibentuk pemerintah Hindia Belanda.
Namun Sudirman tidak menyelesaikan studinya di Kweekschool karena biaya. Sudirman akhirnya kembali ke Cilacap.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.