Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa M 6,0 Guncang Talaud Sulut, BMKG: 1 Korban Luka, 2 Rumah Rusak

Kompas.com - 22/01/2022, 13:43 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Gempa yang terjadi di Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Sabtu (22/1/2022), mengakibatkan korban luka dan beberapa bangunan rusak.

Informasi awal dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa yang mengguncang wilayah Talaud pada pukul 10.26 Wita atau 9.26 WIB memiliki kekuatan M 6,1.

Parameter update menunjukkan kekuatan gempa M 6,0.

Baca juga: Gempa Talaud Hari Ini Sudah 9 Kali Susulan, BMKG Tegaskan Bukan Gempa Megathrust

Koordinator bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado, Edward Henry Mengko mengatakan, informasi akibat gempa ini ada satu korban luka.

"Tukang bangunan yang sedang bekerja di bagian atas bangunan terjatuh. Kejadian di Kecamatan Damao, Talaud," katanya lewat pesan singkat, Sabtu siang.

Edward menambahkan, gempa bumi ini juga mengakibatkan beberapa bangunan rusak.

"Depan di Gereja Kaca Patri Jemaat Germita Ayalon Pangeran, rusak. Kemudian, rusaknya rumah bagian belakang atau dapur milik keluarga M Bawues- Manaida, Desa Panulan Kecamatan Kabaruan, dan rusak rumah bagian belakang milik Keluarga Sumaa Amisi, Desa Pangeran, Kecamatan Kabaruan," jelasnya.

Berdasarkan data BMKG, episenter gempa ini berada di titik koordinat 3,72 derajat LU dan 126,78 derajat BT, tepatnya berlokasi di laut pada jarak 34 kilometer arah Selatan Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara pada kedalaman 37 kilometer.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya deformasi lempeng laut Maluku.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik mendatar (oblique thrust).

BMKG mengatakan, warga yang tinggal di Melonguane Talaud merasakan gempa dalam skala intensitas, III-IV MMI. Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.

"Hingga saat ini sudah ada laporan dampak kerusakan di Desa Pangeran, Pulau Kabaruan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ujar Edward.

Hingga pukul 12.30 Wita, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya sembilan aktivitas gempa bumi susulan (aftershock), dengan kekuatan terbesar M 4,5.

Baca juga: Gempa Magnitudo 6,1 Guncang Melonguane di Talaud Sulut, BPBD: Dirasakan Warga

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Hindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," imbaunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

Regional
Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Regional
Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Regional
Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Regional
Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Regional
Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Regional
Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Regional
3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

Regional
Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Regional
Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Regional
Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com