“Tanpa ada temuan nisan ini daerah pasar 16 dan sekitarnya itu hanya sebatas situs bekas Keraton Beringin Janggut,” ungkapnya.
Dari hasil penelitian awal, para ahli meyakini bahwa keenam batu nisan adalah milik satu keluarga.
Namun belum diketahui secara pasti apakah pemilik nisan kuno itu masih keturunan Kesultanan Palembang atau tidak.
“Hanya sebatas itu yang kita tahu. Berikutnya tugas kami sebagai peneliti, (mencari tahu) ini keluarga siapa? Ada kaitannya dengan Kesultanan nggak? Apakah ini tokoh penting dalam sejarah Palembang? Apakah dulu betul seperti yang diinformasikan sejarah bahwa ada komplek pemakaman umum, dari kapan (jika benar komplek pemakaman umum?” ujar Retno.
Berikut hasil terjemahan dan arti tulisan yang terukir di masing-masing nisan kuno tersebut.
Nisan pertama terdiri dari lima baris.
Tertulis: Faqod Intiqolat Ila Rahmatillahi Abror Niaji (Nadibah) binti Abdu Al Aziz Falembani
Terjemahannya: Maka sesungguhnya telah berpindah ke tempat ke rahmat Allah yang baik Niaji (Nadibah) anak perempuan Abdu AlAziz dari Palembang.
Tertulis: Faqod Intiqol Ila Rahmatillah Al Malikul Abror Al Marhum Haji Abdurahman Raja Ismail
Terjemahan: Telah berpulang ke rahmatullah raja yang baik Almarhum Haji Abdurrahman Raja Ismail.
Tertulis: Faqod Intiqolat Ila Rahmatillahi Abror Niaji Rosyidah binti Haji Abdurrahman Raja Ismail Falembani
Terjemahan: Maka telah berpulang ke rahmatullah dengan baik Niaji Rosyidah anak perempuan Haji Abdurrahman Raja Ismail dari Palembang.
Tertulis: Wakana Wafatuhu Yaumil Isnain Rob’ul Akhir Sanah 1322
Terjemahan: Dan adapun wafatnya hari senin 8 Robul akhir tahun1322 Hijriah.
Baca juga: Dikubur Lagi Usai Ditemukan, Lokasi Penemuan 3 Nisan Kuno di Palembang Dibongkar Malam Ini