Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Pusat Pastikan Proyek Maluku Lumbung Ikan Nasional Tetap Berjalan

Kompas.com - 21/01/2022, 16:53 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Andi Hartik

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Kantor Staf Presiden (KSP) melaksanakan rapat koordinasi lanjutan terkait perkembangan Maluku Lumbung Ikan Nasional (M-LIN) di Jakarta, Jumat (21/1/2022). KSP ingin memastikan bahwa Maluku lumbung ikan nasional tetap berjalan sesuai rencana, mengingat hal itu merupakan janji Presiden Joko Widodo terhadap rakyat Maluku.

“Dalam monitoring KSP, ada polemik beberapa minggu terakhir di kalangan masyarakat Maluku, isu batalnya M-LIN mendominasi perbincangan berbagai kalangan di Maluku," terang Deputi I KSP, Febry Calvin Tetelepta dalam keterangan terulis yang diterima Kompas.com, Jumat.

Baca juga: Pemkot Ambon Dikritik karena Jadikan Vaksinasi Anak sebagai Syarat PTM

Febry menjelaskan bahwa pemerintah pusat secara tegas tidak pernah berencana memindahkan lumbung ikan nasional ke daerah lain. Menurutnya, proyek itu saat ini sedang dalam proses pematangan pembangunan, baik pengadaan lahan, konstruksi, maupun pembiayaan.

Febry menekankan pentingnya percepatan implementasi proyek M-LIN yang menjadi harapan besar masyarakat Maluku, sehingga sumberdaya perikanan yang melimpah di Maluku dapat termanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat di Maluku.

Febry menyebut, M-LIN telah masuk dalam Peraturan Menteri Koordinator Perekonomian Nomor 7 tahun 2021 tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional dengan nama Proyek Pelabuhan Ambon Baru.

Adapun Pelabuhan Ambon Baru terdiri dari pelabuhan logistik dan pelabuhan perikanan terintegrasi yang dilengkapi dengan fish market bertaraf internasional sehingga produk perikanan yang dihasilkan oleh nelayan Maluku dapat langsung diekspor ke pasar internasional.

Baca juga: Pencarian 1 Korban Hilang Kapal Tenggelam di Laut Maluku Dihentikan

Dalam rapat tersebut, Ikram Sangaji selaku Asdep Perikanan Tangkap pada Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) juga menyampaikan bahwa proyek M-LIN berjalan dan pemerintah terus mematangkan proses perencanaannya.

“Saat ini telah dibentuk tim KPBU yang terdiri dari perwakilan Kementerian Perhubungan dan Kementerian Kelautan Perikanan yang bertugas merencanakan proyek M-LIN tersebut," kata Ikram.

Ikram melanjutkan, memang ada kendala terkait dengan lahan untuk lokasi pelabuhan. Hal itu karena ada informasi bahwa pada calon lahan di wilayah Way dan Liang terdapat indikasi ranjau sisa perang dunia kedua yang bisa membahayakan dan saat ini sedang diperdalam informasinya.

“Menyikapi perkembangan terkini, Kementerian Perhubungan telah memerintahkan Pelindo untuk segera melakukan studi kelayakan lokasi dan akan dilaksanakan ekspos hasil kajian pada pertengahan Februari mendatang," jelas Aries Wibowo, perwakilan dari Kementerian Perhubungan.

Baca juga: 5 Hari Pencarian, 1 Penumpang Kapal yang Tenggelam di Laut Maluku Belum Ditemukan

Sementara itu, Sidiq Pratomo dari Biro Perencanaan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menerangkan bahwa sistem rantai pasok dingin sebagai bagian dari cold chain bisnis perikanan di Maluku telah rampung pada tahap kajian dan saat ini sedang dalam perencanaan untuk berjalan paralel seiring dengan pembangunan fisik pelabuhan.

Tenaga Ahli Utama KSP, Alan Koropitan menetapkan timeline kepada para pihak terkait dengan finalisasi tim KPBU kedua pihak (KKP dan Kemenhub), pada minggu depan harus segera selesai terbentuk dan tim KPBU memberikan checklist dokumen tahapan sehingga apabila ada kendala di lapangan, KSP dapat segera turun melakukan percepatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com