Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pelaku Pengiriman 22 PMI Ilegal ke Malaysia Ditangkap di Karimun, Begini Modusnya

Kompas.com - 21/01/2022, 10:23 WIB
Hadi Maulana,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – Jajaran Direktorat Polisi Air dan Udara (Ditpolairud) Polda Kepulauan Riau (Kepri), berhasil menyelamatkan 22 Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal, yang akan dikirim ke Malaysia, Minggu (16/1/2022).

Tidak hanya itu, petugas juga berhasil mengamankan dua pelaku berinisial I dan R, di dua lokasi berbeda di Kabupaten Karimun, Kepri.

Kasubditgakkum Ditpolairud Polda Kepri AKBP Nanang Indra Bakti mengatakan, demi merayu para calon pekerja migran, komplotan pelaku ini menggunakan dua modus berbeda.

Baca juga: Polisi Tangkap Dua Pelaku Pengiriman 22 PMI Ilegal ke Malaysia

Salah satunya adalah menjanjikan upah sebagai pekerja migran sebesar Rp 3 juta hingga Rp 6,5 juta.

"Selain itu modus lain adalah keberangkatan yang lebih cepat dibandingkan berangkat melalui jalur resmi. Dengan membayar uang muka sebesar Rp 3 juta," kata  melalui telepon, Jumat (21/1/2022).

Modus dengan upah itu diakui oleh F (26), salah satu calon PMI asal Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang kini akan dipulangkan ke daerah asal.

Baca juga: Otak Penyelundupan TKI Ilegal yang Kapalnya Tenggelam di Malaysia Ditangkap, Ini Perannya

Walau demikian, sebagai syarat utama dari pihak penyalur, F harus rela untuk tidak mendapatkan upah selama dua bulan, setelah bekerja di salah satu perkebunan sawit yang ada di Malaysia.

"Syaratnya cuma dua bulan gaji aja bang. Selebihnya mengenai makan dan akomodasi saya hingga sampai di Malaysia, ditanggung oleh penyalur," ungkapnya lirih.

Para calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang akan dikirim secara ilegal ke Malaysia. Mereka diselamatkan oleh Jajaran Direktorat Polisi Air dan Udara (Ditpolairud) Polda Kepri.KOMPAS.COM/HADI MAULANA Para calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang akan dikirim secara ilegal ke Malaysia. Mereka diselamatkan oleh Jajaran Direktorat Polisi Air dan Udara (Ditpolairud) Polda Kepri.

Ia sendiri mengetahui bahwa keberangkatannya menuju Malaysia akan melalui jalur ilegal.

Walau demikian, F mengaku tidak keberatan saat menerima tawaran dari salah satu agen pencari kerja yang ditemuinya di kampung halaman.

"Di sana saya juga enggak ada kerja yang jelas bang. Saya tahu kalau itu jalur ilegal, tapi mau bagaimana lagi," papar F.

Tidak hanya itu, untuk dapat tiba di Batam, Ia juga mengaku bahwa dibiayai oleh agen perekrut yang berasal dari kampung halamannya.

Dengan bekerja sebagai buruh kasar di perkebunan Malaysia, F berharap dapat memenuhi kebutuhan keluarganya saat ini.

Namun kini, harapan itu harus dikuburnya setelah jaringan penyalur ilegal ini, berhasil diamankan oleh pihak kepolisian.

"Nanti cari kerja di kampung lagi lah bang. Mau bagaimana lagi, ini kita mau dipulangkan," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, pelaku pengiriman PMI ilegal berinisial I dan R ditangkap di Kabupaten Karimun, Kepri.

Keduanya berupaya untuk mengirimkan sebanyak 22 orang calon pekerja migran ke Malaysia, Minggu (16/1/2022).

Pelaku saat ini dikenakan UU Perlindungan Pekerja Migran Indonesia dengan ancaman paling lama 10 tahun dan denda paling banyak Rp 15 miliar.

Sedangkan seluruh calon PMI ilegal diserahkan kepada Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) untuk dilakukan pemulangan ke daerah asal masing-masing.

"Ini merupakan sebuah keberhasilan dan keseriusan dari Polda Kepri melalui Ditpolairud Polda Kepri dalam mengungkap jaringan pengiriman PMI ilegal," ujar Kasubditgakkum Ditpolairud Polda Kepri, AKBP Nanang Indra Bakti .

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com