MAUMERE, KOMPAS.com - Kasus oknum anggota TNI-AD di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) memukul warga adat, Dusun Lodong, Desa Runut, Kecamatan Waigete pada Selasa (18/1/2022) berujung damai.
Korban dan pelaku berdamai di Makodim Sikka pada Selasa malam dengan disaksikan oleh Dandim Sikka dan keluarga korban.
Dandim 1603 Sikka, Letkol Inf Muhammad Jafar, mengatakan, tetap akan menerapakan tindakan disiplin terhadap oknum pelaku meski sudah berdamai.
Baca juga: Hilang 6 Hari, Pria di Sikka NTT Ditemukan Tewas Membusuk di Kolong Jembatan
Sebelum berdamai, pihaknya secara institusi dan pribadi telah menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa pemukulan terhadap warga.
“Korban dan keluarga dengan besar hati memaafkan pelaku. Korban juga meminta maaf atas peristiwa Selasa siang,” ungkap Jafar kepada awak media, Selasa malam.
Ia menyebut, pelaku dan korban saling memaafkan. Keduanya mengakui peristiwa tersebut terjadi akibat sama-sama tidak bisa menahan emosi.
Jafar pun mengingatkan kepada seluruh anggota agar selalu bertindak humanis kepada warga.
"Peristiwa ini tidak boleh terjadi lagi," tegas dia.
Baca juga: Oknum TNI Kodam Pattimura Diduga Tipu Warga, Bermula Tawarkan Bisnis Kayu
Sementara itu, Yosef Felix, sebagai warga yang dipukul menuturkan bahwa kasus pemukulan yang dialaminya telah selesai secara kekeluargaan.
“Semua sudah selesai. Kami sudah saling memaafkan,” ungkap Yosef.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.