"Saya belum dapat informasi. Itu lokasinya di mana juga belum tau. Nanti saya cek, supaya bisa langsung ditangani," kata Rahmat.
Pengamat Harimau dari Forum Harimau Kita, Yoan Dinata menuturkan penyebab konflik harimau dan manusia di setiap daerah berbeda.
Sehingga tidak bisa disimpulkan harimau masuk ke pemukiman warga, disebabkan habitatnya sudah tidak mendukung.
Yoan menuturkan, kejadian konflik harimau dan manusia umumnya disebabkan oleh faktor eksternal seperti habitat rusak, ketersediaan satwa mangsa yang berkurang, atau perburuan.
"Atau aktivitas perburuan yang mengakibatkan harimau terluka," kata Yoan menjelaskan.
Baca juga: BKSDA Sumbar Berhasil Evakuasi Harimau yang Masuk Pemukiman Warga Agam
Untuk itu, untuk meminimalisir korban di lokasi rawan konflik harimau dan manusia, salah satu upaya mitigasi yang dilakukan adalah mengimbau kepada masyarakat untuk mengkandangkan ternaknya dengan kandang yang baik.
"Buat kandang dengan desain aman dari harimau. Jadi harimau tidak bisa serang hewan ternak dalam kandang," katanya.
Diharapkan masyarakat menghentikan perburuan terhadap satwa mangsa harimau terutama pemasangan jerat.
Selanjutnya, menghentikan kegiatan-kegiatan yang merusak hutan sebagai habitat harimau, baik perambahan hutan, ilegal logging dan ilegal mining.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.