Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Kedelai Naik, Ini Strategi Perajin Keripik Tempe di Malang Raya

Kompas.com - 19/01/2022, 16:25 WIB
Nugraha Perdana,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Naiknya harga kedelai secara nasional berdampak terhadap perajin keripik tempe yang ada di Malang Raya.

Salah satunya dirasakan oleh pemilik usaha Dua Karunia, M Arif Sofyan Hadi di Kampung Tempe Sanan, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

Arif mengatakan, dampak kenaikan harga kedelai sudah dirasakan sejak akhir 2021. Dia menyampaikan harga kedelai saat ini di kisaran Rp 10.300 yang sebelumnya hanya antara Rp 6.000 hingga Rp 7.000.

"Naiknya perlahan ratusan rupiah, sangat berdampak," kata Arif saat dihubungi via telepon, Rabu (19/1/2022).

Kenaikan harga kedelai juga berdampak terhadap harga keripik tempe. Saat ini, keripik tempe miliknya dijual Rp 70.000 per kilogram.

"Sebelumnya harganya Rp 50.000, karena peminatnya juga berkurang," ungkapnya.

Dalam sehari, Arif bisa membuat 30 kilogram keripik tempe. Namun, ia mengurangi waktu produksi dengan menunggu pesanan.

"Tapi saya banyak liburnya jadi gak setiap hari atau seminggu goreng tiga kali, gak berani banyak-banyak takut rugi," ujarnya.

Baca juga: Larangan Jual Beli dan Konsumsi Daging Anjing Diprotes Warga, Ini Penjelasan Wali Kota Malang

Supaya usahanya tetap bisa bertahan, Arif mengurangi ukuran keripik tempenya.

"Jadi irisannya semakin tipis dengan diperbanyak tepungnya," katanya.

Dia berharap harga kedelai dapat stabil di kisaran harga Rp 8.000. Sehingga produksi keripik tempenya dapat berjalan normal kembali.

Selain itu, menurutnya, kenaikan harga minyak goreng juga berpengaruh terhadap usahanya itu.

"Minyak goreng juga kalau bisa turun, padahal Indonesia banyak perkebunan sawit, saya yang biasanya beli dua jeriken sekarang hanya satu jeriken yang isi 18 liter," jelasnya.

Arif mengungkapkan, di Kampung Tempe Sanan terdapat sekitar 200 perajin keripik tempe. Pada tahun lalu, ada sekitar 10 perajin yang gulung tikar atau beralih profesi.

Sementara itu, Kabid Perdagangan Diskopindag Kota Malang Sapto Wibowo mengaku belum mengetahui kenaikan harga kedelai tersebut.

"Nanti saya cek dulu laporan dari teman-teman di lapangan dan Siskaperbapo seperti apa," kata Sapto secara singkat saat dihubungi via telepon.

 

Di tempat yang berbeda, kenaikan harga kedelai juga berdampak kepada perajin keripik tempe di Kota Batu. Salah satunya pemilik usaha keripik tempe Syafikha yang ada di Desa Beji yakni Susheriati.

Dia mengatakan, biasanya menjual keripik tempe seharga Rp 15.000 per 250 gram. Kini, dia mengurangi ukuran kemasan menjadi 225 gram dan menjualnya dengan harga Rp 15.000.

Hal itu sudah dilakukannya sejak satu minggu yang lalu.

Baca juga: Legenda Jadah Tempe Mbah Carik Tutup Usia

"Pengurangan produk itu tetap kami informasikan di bungkusnya sehingga tidak secara diam-diam," kata Susheriati saat dihubungi via telepon pada Rabu (19/1/2022).

Dia mengatakan, untuk permintaan produk keripik tempenya tetap stabil. Setiap harinya, dia bisa memproduksi sekitar 60 bungkus.

"Karena ini kan kota wisata, ada saja wisatawannya, saya titipkan ke reseller yang keliling ke hotel-hotel atau vila yang biasanya jualannya di depan itu," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Regional
Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com