Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Batu Nisan Kuno Beraksara Arab di Palembang Akan Diajukan Jadi Cagar Budaya

Kompas.com - 18/01/2022, 19:10 WIB
Aji YK Putra,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Empat batu nisan kuno yang ditemukan pekerja saat melakukan galian di kawasan Pasar 16 Ilir, Kota Palembang, Sumatera Selatan akan diajukan sebagai salah satu cagar budaya.

Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Palembang Retno Purwanti mengatakan, empat batu nisan yang terbuat dari batu granit itu telah dibaca oleh para tim ahli.

Sehingga, empat batu nisan tersebut diduga berasal dari abad ke-19 sampai 20 pasca Kesultanan Palembang.

Baca juga: Pembuat Drainase Temukan Nisan Kuno dengan Aksara Arab di Palembang, Diduga dari Awal Abad Ke-17

"Pada sidang TACB tahun ini mudah-mudahan direkomendasikan jadi cagar budaya, karena nisan itu ditemukan di lokasi yang selama ini menjadi permukiman Keraton Beringin Janggut," kata Retno.

Data awal saat ditemukannya empat batu nisan tersebut diduga ditulis menggunakan bahasa Aksara Jawi.

Namun, setelah dilakukan pengkajian lebih mendalam, seluruh batu nisan itu ternyata menggunakan huruf Aksara Arab dan berbahasa Arab.

Baca juga: Dikubur Lagi Usai Ditemukan, Lokasi Penemuan 3 Nisan Kuno di Palembang Dibongkar Malam Ini

"Aksara Arab dan bahasa Arab. Bukan Aksara Jawi. Ini sudah dipastikan oleh pakarnya," ujar Retno.

Pada catatan batu nisan pertama, baris pertama tertulis Faqod Intiqolat, baris kedua ila rahmatillahi abrar, baris ketiga Ni Aji Nadibah binti Abdul dan baris keempat tertulis Al Aziz Palembani.

Batu nisan kedua, baris pertama tertulis Faqod Intiqol, barus kedua illa rahmatillah, baris ketiga Al Malikul Dorar Almarhum, baris keempat Haji Abdurahman dan baris kelima bin Ismail.

Batu nisan ketiga, baris pertama Faqod Intiqolat, baris kedua Ila Rohmatillahi Abrar Ni Haji Rosyidah, baris ketiga binti Haji Abdurrahman Raja, baris kempat Ismail Palembani.

Nisan kempat, baris pertama Wakana Wafatuhu, baris kedua Yaimil Isnain, baris ketiga 8 Rabi’ul Akhir, baris keempat Sanah 1322.

"Dugaannya ini makam keluarga keturunan bangsawan," ujarnya.

Empat batu nisan kuno yang ditemukan di kawasan pasar 16 Ilir Palembang, saat ini sedang diteliti oleh Kantor Arkeologi Sumatera Selatan.KOMPAS.com/ AJI YK PUTRA Empat batu nisan kuno yang ditemukan di kawasan pasar 16 Ilir Palembang, saat ini sedang diteliti oleh Kantor Arkeologi Sumatera Selatan.

Sementara itu, Kepala Kantor Arkeologi Sumatera Selatan Wahyu Rizky Andhifani menjelaskan, mereka tak hanya menemukan empat batu nisan.

Namun, terdapat susunan batu di lokasi tempat penemuan makam tersebut.

"Ada dua lubang di bawah nisan kita dapatkan pecahan logam dan keramik, sekarang sedang dilakukan deskripsi," kata Wahyu.

Dari empat batu nisan yang ditemukan, hanya tiga yang memiliki nama.

Sementara, satu nisan lagi tak ada nama yang tertulis sehingga, kuat dugaan nisan itu merupakan bagian kaki di pemakaman.

"Nisan satu dan dua dugaannya ada katiannya karena terbaca Rosyidah binti Haji Abdurrhman, mungkin ini (nisan) anaknya, jadi kuat dugaan merupakan makam keluarga," Wahyu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Regional
Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com