Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Wali Kota Bitung Ngamuk Gara-gara Pungli Rp 1 Juta di Dukcapil

Kompas.com - 18/01/2022, 18:23 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Video Wali Kota Bitung, Sulawesi Utara, Maurits Mantiri, marah-marah kepada kepada para pegawai di salah satu kantor pelayanan publik di Bitung menjadi viral di media sosial.

Diketahui, Maurits ngamuk saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Bitung, Selasa (18/1/2022) pagi.

Politikus PDI-P itu melakukan sidak di Dukcapil karena mendapat informasi adanya pungutan liar (pungli) di satuan kerja perangkat daerah (SKPD) tersebut.

Terlihat dalam video, Maurits datang memakai setelan seragam berwarna coklat krem, yang merupakan seragam pegawai negeri.

Baca juga: Owner dan Reseller Arisan Online Fiktif Diciduk Polisi, Kerugian Korban Miliaran

Saat berada di ruangan Dukcapil, langsung memberikan teguran secara lisan kepada para pegawai.

"Ngoni so berapa kali bilang-bilang jangan pungli-pungli, berdosa (Kalian sudah berapa kali dibilang jangan pungli, berdosa). Ngoni masih pungli (Kalian masih pungli)," kata Maurits dalam video tersebut.

Saat itu, Maurits menujuk ke arah pegawai dan menyampaikan beberapa pertanyaan.

"Mo kerja betul ngoni? Ato jadi makelar? (Mau kerja betul kalian? Atau jadi makelar)," ucap dia.

Ia menyebut, tidak mudah membangun sistem pelayanan yang ada di setiap SKPD di Bitung.

"So stengah mati kita urus-urus ini. Ngoni cuma pungli. Riki Kajari so datang di sini, ngoni masih mo bekeng pungli (Sudah susah payah saya urus-urus ini. Kalian hanya pungli. Bahkan Kajari sudah datang ke sini, kalian masih mau melakukan pungli)," sebut Maurits, dengan nada marah.

Maurits pun menanyakan kepada pegawai di SKPD tersebut siapa yang melakukan pungli.

"Siapa orang yang bekeng? Mana dia? Mana dia tu da pungli itu? (Siapa orang yang melakukan pungli? Yang mana? Yang mana yang lakukan pungli)," tanya Maurits.

Wali Kota kemudian memanggil seorang warga yang disebut jadi korban pungli. Korban pun datang mendekat.

 

"Mana keluarga korban, dorang minta berapa, siapa dia pe nama? (Mana keluarga korban, mereka minta berapa, siapa namanya pegawainya)," tanya Maurits kepada seorang warga.

Sontak, seorang ibu yang memakai baju terusan warna merah muda dengan motif kotak-kotak hitam langsung menjawab singkat seseorang berinisial S.

Maurits pun menanyakan kepada para pegawai di situ siapa yang berinisial S.

Kemudian disampaikan bahwa nama tersebut adalah calo (orang luar) di SKPD tersebut.

Video viral ini dibenarkan Maurits saat dikonfirmasi Kompas.com via telepon, Selasa (18/1/2022).

"Iya, saya melakukan sidak di Dukcapil karena ada laporan masuk ke kami terkait pungli warga diminta uang Rp 1.000.000. Saya sebenarnya tidak mau marah-marah, tapi karena situasi dan kondisi saat itu. Sidak itu tadi pagi," sebut dia.

Baca juga: Lapas Terbuka Kendal Menyediakan Homestay Buat Napi Bermesraan dengan Istri

Dia mengatakan, pungli yang terjadi di SKPD pelayanan publik ini karena calo.

"Pungli ternyata karena ada permainan calo," ujar dia.

Pihaknya akan terus berupaya memberantas para calo di pelayanan publik yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

"Saya sudah suruh tim saber pungli menyusun dan membuat sistem yang lebih mengena kepada masyarakat, khususnya warga yang kurang pengetahuan," ujar dia.

Selain itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bitung juga akan membuat kebijakan dengan membuka outlet pelayanan di setiap kantor kelurahan untuk menjembatani warga.

Pihaknya juga akan mengaloaksikan anggaran untuk pegawai yang bertugas di lapangan melayani masyarakat.

"Kami kasih perjalanan dinas lokal (kepada petugas atau pegawai) agar mereka bisa rajin turun ke lapangan," sebut Maurits.

 

Pemkot Bitung saat ini terus memantapkan kebijakan digitalisasi.

"Memang kebijakan (digitalisasi) ini tidak menyasar semua warga, hanya yang paham teknologi. Nah, untuk membantu masyarakat yang masih awam teknologi ya salah satunya dibuka outlet pelayanan di kelurahan," tutur dia.

Dengan temuan ini, kata dia, Wakil Wali Kota Hengky Honandar dan Sekretaris Daerah Bitung juga sudah mengingatkan kepada setiap kepala SKPD.

"Jagan lagi berbuat begini (pungli), kalau ada lagi berbuat begini pasti akan diberikan sanksi," ujar dia.

Baca juga: Sidang Disiplin Selesai, Begini Nasib 10 Oknum Polisi di Nunukan yang Aniaya Pemuda

Maurits melakukan sidak tidak hanya di Dukcapil, ia juga menyasar SKPD pelayanan publik lain di lingkup Pemkot Bitung.

"Kalau ke depan masih kedapatan (pungli) akan diberikan saksi. Apalagi, Kejari sudah pernah menemukan yang sama tahun 2021. Yang jelas, saya marah-marah tidak ada tujuan untuk viral. Itu untuk kepentingan publik agar masyarakat bisa dilayani dengan baik," ujar Maurits.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Regional
Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Regional
Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Regional
Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Regional
Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Regional
Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Golkar Buka Peluang Berkoalisi dengan PDI-P untuk Pilkada Jateng 2024

Golkar Buka Peluang Berkoalisi dengan PDI-P untuk Pilkada Jateng 2024

Regional
Diajak Tunjukkan Tangan Bentuk L Lambang Ikut Pilgub Jateng, Luthfi: Ojo Ngono

Diajak Tunjukkan Tangan Bentuk L Lambang Ikut Pilgub Jateng, Luthfi: Ojo Ngono

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita di Wonogiri, Korban Dibakar dan Dikubur di Pekarangan

Kronologi Pembunuhan Wanita di Wonogiri, Korban Dibakar dan Dikubur di Pekarangan

Regional
Usai Banjir Demak, Siti Panik Ketiga Anaknya Terkena DBD

Usai Banjir Demak, Siti Panik Ketiga Anaknya Terkena DBD

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Dikabarkan Tenggelam di Laut, Aparat Desa Ternyata Pergi Jauhi Rekannya

Dikabarkan Tenggelam di Laut, Aparat Desa Ternyata Pergi Jauhi Rekannya

Regional
Perjuangan Sisilia Unut Sudah 30 Tahun Memikul Derita Sakit Gondok Seukuran Bola Plastik, Butuh Biaya Operasi

Perjuangan Sisilia Unut Sudah 30 Tahun Memikul Derita Sakit Gondok Seukuran Bola Plastik, Butuh Biaya Operasi

Regional
Pengakuan Pembunuh Karyawan Toko di Sukoharjo, Incar THR Korban Senilai Rp 5 Juta untuk Bayar Utang

Pengakuan Pembunuh Karyawan Toko di Sukoharjo, Incar THR Korban Senilai Rp 5 Juta untuk Bayar Utang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com