“Apalagi, Lapas Terbuka ini dikenal juga sebagai lapas asimilasi. Warga binaan atau napi yang ada di sini, dilatih beternak, bercocok tanam, dan bersosialisasi dengan warga sekitar. Tentu masih dengan pengawasan kami,” ujar Rusdedy.
Rusdedy menuturkan, di Indonesia, baru ada 3 lapas yang dicoba mempunyai homestay.
Selain Lapas Terbuka Kendal, ada Lapas Terbuka Nusakambangan, dan Lapas Terbuka Ciangir Banten.
Selama pandemi Covid-19, homestay di Lapas Terbuka Kendal, tidak boleh digunakan sebagaimana fungsinya.
Baca juga: Terendam Rob, SD di Kendal Tidak Bisa Gelar PTM
Sebab, lapas terbuka tidak menerima tamu dari luar termasuk keluarga napi.
“Kalau sebelum Covid, 4 rumah tersebut, sering penuh,” tambah Rusdedy.
Sementara itu, salah satu warga binaan atau napi Lapas Terbuka Kendal, Teguh Wibowo, mengaku, dirinya pernah menggunakan salah satu homestay untuk tidur dengan istrinya.
Ia merasa senang, karena mendapat kesempatan berkumpul dengan istrinya.
“Senang, karena bisa bertemu dengan istri,” ujar Teguh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.