Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Wanita Hilang Kontak di Malaysia sejak 2001, 8 Tahun Kerja Tanpa Digaji

Kompas.com - 18/01/2022, 13:33 WIB
Hendra Cipta,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) berhasil memulangkan Neti, pekerja migran asal Kabupaten Sekadau, yang sempat hilang kontak dengan keluarga sejak 2001 di Malaysia.

Neti mengatakan, awal mula ke "Negeri Jiran" 2001 silam, karena tergiur dengan tawaran seorang agen untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Saat itu, umurnya baru 16 tahun.

Setelah berhasil masuk ke Malaysia, secara non-prosedural, Neti memang bekerja sebagai pembantu rumah tangga tapi tanpa gaji selama 8 tahun.

Baca juga: Wanita Ini Hilang Kontak di Malaysia sejak 2001, Akhirnya Dipulangkan ke Keluarga

Menurut Neti, bos tempat dia bekerja sudah membayar agen yang membawanya sebesar 8.000 ringgit Malaysia (Rp 27,4 juta).

“Sampai ke Malaysia saya memang kerja sebagai pembantu rumah tangga, tapi tak digaji, kata boss dia sudah bayar agen tersebut sebesar 8.000 ringgit Malaysia,” kata Neti kepada wartawan di Kantor BP2MI Pontianak, Selasa (18/1/2022).  

Tak tahan dengan kondisi tersebut, pada tahun 2009, Neti nekat melarikan diri. Sempat telantar, Neti kemudian bertemu dengan pria asal Nusa Tenggara Barat (NTB) yang akhirnya menjadi suaminya dan memberi enam orang anak.

“Saya mau kerja di sana, tapi tak diizinkan oleh suami,” ucap Neti.

Sementara itu, Kepala BP2MI Pontianak Kombes Pol Amingga M Primastito mengatakan, pemulangan PMI tersebut bermula dari pengaduan pihak keluarga kepada Yayasan Peduli Anak Bangsa.

Kemudian, pengaduan itu dilanjutkan kepada BP2MI Pusat dan langsung ditindaklanjuti oleh Kedubes Malaysia.

Baca juga: Asrama Haji Batam Tampung 200 Pekerja Migran yang Baru Pulang dari Malaysia

Setelah ditindaklanjuti, jelas Amingga, keberadaan Neti ditemukan dan sudah sudah memiliki enam orang anak. “Neti ini masuk ke Malaysia pada tahun 2001 secara non prosedural, dan selama itu hilang kontak dengan keluarga,” jelas Amingga.

Amingga melanjutkan, baru pada 2019, pihak keluarga berhasil mendapat kontak dengan Neti setelah fotonya diunggah di media sosial. Saat itu, Neti sudah menikah dengan seorang warga Nusa Tenggara Barat (NTB) dan memiliki enam orang anak.

“Selama 2001 tidak ada kabar dengan keluarga, baru 2019 ada kontak, fotonya dimuat di media sosial. Setelah itu dilakukan pendalaman oleh pihak keluarga dan ternyata benar,” ungkap Amingga.

Kemudian, pada tahun 2020 kemarin, suami Neti meninggal dunia karena sakit, sehingga dia kembali terkatung-katung di Malaysia dan akhirnya berhasil dikembalikan ke pihak keluarga.

“Kami mengimbau kepada masyarakat, jangan bekerja sebagai PMI secara non prosedural. Karena banyak risikonya. Terutama keamanan dan lain sebagainya termasuk kesejahteraan,” tutup Amingga. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Padang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Padang Hari Ini, 29 Maret 2024

Regional
Rute dan Tarif Bus Gunung Harta Solutions Executive Jakarta-Blitar

Rute dan Tarif Bus Gunung Harta Solutions Executive Jakarta-Blitar

Regional
Indeks SPM Bidang Pendidikan HST Tertinggi Se- Kalsel, Bupati Aulia: Gambaran Pendidikan

Indeks SPM Bidang Pendidikan HST Tertinggi Se- Kalsel, Bupati Aulia: Gambaran Pendidikan

Regional
Sidak ke Toko Modern, Tim Gabungan di Solo Temukan Makanan Kedaluwarsa yang Masih Dijual

Sidak ke Toko Modern, Tim Gabungan di Solo Temukan Makanan Kedaluwarsa yang Masih Dijual

Regional
TNI AL Sita Rokok Ilegal Senilai Rp 2 Miliar di Labuan Bajo

TNI AL Sita Rokok Ilegal Senilai Rp 2 Miliar di Labuan Bajo

Regional
Kasus Nenek di Kupang yang Dituduh Santet Diselesaikan Secara Adat

Kasus Nenek di Kupang yang Dituduh Santet Diselesaikan Secara Adat

Regional
PDI-P Blora Masih Rahasiakan Caleg yang Isi Kursi DPRD

PDI-P Blora Masih Rahasiakan Caleg yang Isi Kursi DPRD

Regional
2 Pembunuh Penjual Madu Baduy di Serang Banten Ditangkap

2 Pembunuh Penjual Madu Baduy di Serang Banten Ditangkap

Regional
131.703 Jiwa Terdampak Banjir Demak, Bupati Pastikan Bantuan Tersalurkan secara Bertahap

131.703 Jiwa Terdampak Banjir Demak, Bupati Pastikan Bantuan Tersalurkan secara Bertahap

Regional
Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Regional
Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Regional
Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Regional
Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Regional
Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Regional
Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com