Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Keluarga Siswa SD di Tasikmalaya yang Meninggal Usai Divaksin

Kompas.com - 18/01/2022, 12:41 WIB
Irwan Nugraha,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Keluarga DMZ (10), siswa kelas V SDN Kersamenak di Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, mengaku kalau anak itu sebelumnya dalam keadaan sehat saat berangkat ke sekolah untuk divaksin, Sabtu (15/1/2022).

Bahkan, DMZ enggan diantarkan orangtuanya dan memilih berangkat bersama temannya ke sekolah dengan angkutan umum.

Baca juga: Siswa SD di Tasikmalaya Meninggal Dunia Usai Divaksin, Ini Penjelasan Dinkes

"Sebelum divaksin, DMZ sangat sehat dan tak menunjukkan gejala sakit apapun. Dia malah enggak mau diantarkan bapaknya berangkat sekolah dan memilih pergi naik angkot bersama teman-temannya," jelas Jajang Suhendar (50), salah seorang pamannya kepada wartawan di rumahnya, Selasa (18/1/2022).

Jajang menambahkan, DMZ pun masih bermain bersama temannya dan sehat usai pulang sekolah dan mendapatkan vaksin dari sekolahnya tersebut.

Namun, memasuki petang hari, anak itu mengalami lemas dan kejang-kejang setelah mandi sore di rumah.

Baca juga: Disdik Tasikmalaya Tunggu Kepastian soal Penyebab Kematian Siswa SD Usai Divaksin

DMZ pun lalu sempat dibawa ke Puskesmas Purbaratu untuk mendapatkan perawatan.

Namun kemudian dirujuk ke RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya sampai akhirnya meninggal dunia, Senin (17/1/2022).

Meski demikian, lanjut Jajang, pihak keluarga sudah menerima kejadian ini sebagai takdir Tuhan.

Pihak keluarga tak mau memperpanjang kejadian ini, meski sejatinya sedang merasakan duka yang mendalam.

DMZ sendiri adalah anak pertama dari pasangan Dede Budiman (40) dan Ika Rosita (35), warga asal Kampung Kersamenak, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya.

"Kalau pihak keluarga meski sedang merasakan duka yang mendalam, sudah tak mau memperpanjang kejadian ini. Pihak keluarga sudah menerima kejadian ini dengan lapang dada," tambah dia.

 

Diduga karena DBD

Diberitakan sebelumnya, DMZ meninggal dunia usai mengikuti vaksinasi anak usia 6-11 tahun di sekolahnya, Sabtu.

Anak itu sendiri baru mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama.

Ia kemudian mengalami kejang-kejang dan penurunan kesadaran lalu kritis, sampai dibawa ke RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya, Minggu (16/1/2022) malam. 

Siswa tersebut meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit pada Senin petang.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat mengatakan, penyebab siswa itu meninggal diduga saat divaksinasi sedang mengalami serangan penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang sedang dalam masa inkubasi.

"Jadi yang menyebabkan fatalitas (kematian) itu belum bisa dipastikan karena imunisasi. Karena ada penyakit yang mendasarinya. Dari hasil tim dokter anak di RSUD, penyebab fatalitasnya itu karena expanded dengue atau demam berdarahnya. Nah, konklusi medis ini bisa diambil karena ada hasil NS1 yang positif, penanda bahwa anak tersebut terinfeksi DBD," ujarnya, Senin.

Sementara itu Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya masih menunggu laporan resmi hasil laboratorium mengenai penyebab kematian siswa itu usai divaksin.

"Tentunya itu memerlukan adanya penelusuran yang pasti untuk memastikan penyebab meninggal, apakah karena faktor vaksin atau bukan. Itu katanya DBD, tetapi saya tetap masih menunggu hasil laporan secara resmi. Karena kita tidak bisa bergerak apa pun tanpa adanya keterangan dari Dinas Kesehatan," kata Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Eli Suminar kepada wartawan, Selasa (18/1/2022).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Regional
Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com