MALANG, KOMPAS.com - Hujan disertai angin kencang kerap melanda Kota Batu beberapa hari terakhir. Pada awal Januari, BPBD Kota Batu mendapat laporan empat pohon tumbang akibat angin kencang.
Kepala BPBD Kota Batu Agung Sedayu mengatakan, Januari dan Februari merupakan puncak musim hujan. Dalam kurunwktu tersebut, akan terjadi intensitas peningkatan lebih 20 persen dari keadaan normal.
Baca juga: Pengendara Motor Acungkan Pistol di Pinggir Jalan Kota Batu Ditangkap Polisi
"Atau di atas normal antara 85 sampai 115 persen tapi tidak setiap hari," kata Agung saat dihubungi via telepon, Selasa (18/1/2022).
Menurutnya, kondisi tersebut tidak hanya terjadi di Kota Batu, tetapi juga di daerah lain seperti Jember dan Trenggalek.
Untuk itu, BPBD Kota Batu terus melakukan pemantauan dn penangan banjir sebagai upaya antisipasi.
Agung mengatakan, potensi hujan dengan intensitas tinggi itu hampir merata di tiga kecamatan yang ada di wilayah Kota Batu, yakni Kecamatan Bumiaji, Kecamatan Batu, dan Kecamatan Junrejo.
Sedangkan untuk potensi angin kencang, pihaknya belum mendapat laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Agung mengungkapkan, biasanya angin kencang terjadi pada masa transisi atau peralihan musim.
"Kalau angin kencang (saat ini) tidak terlalu parah, tapi ada saja beberapa pohon patah tapi tidak terlalu signifikan, diharapkan tidak seperti di tahun 2019 hingga mengakibatkan ada angin puting beliung," ujarnya.
Agung menyampaikan, terdapat empat kejadian pohon atau dahan tumbang pada awal Januari. Kejadian terakhir tercatat di wilayah Kecamatan Bumiaji pada Senin, (17/1/2022).
Hujan disertai angin kencang menyebabkan dahan pohon sengon setinggi 10 meter dengan diameter 30 centimeter patah dan menimpa kabel listrik dan telepon. Pohon itu merusak warung milik Muriadi.
Pada Minggu (16/1/2022), hujan deras dan angin kencang juga membuat tempat produksi bibit jamur milik Suminto di Dusun Junggo, Des Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, rusak berat.
"Bangunannya nonpermanen untuk pembibitan jamur berukuran panjang sekitar 30 meter, lebar 10 meter, dan tinggi 3 meter. Dengan total kerugian sekitar Rp 20 juta," katanya.
Baca juga: Alun-alun Kota Batu, Sejarah dan Bianglala
Menurut Agung, Dinas Lingkungan Hidup Kota Batu dan Dinas PUPR Kota Batu telah melakukan antisipasi dengan memangkas dhn pohon yang rawan tumbang.
Ia mengimbau masyarakat tetap lebih waspada saat beraktivitas di luar rumah, terutama bagi pengguna jalan. Karena seringkali adanya pohon atau dahan tumbang membahayakan pengendara.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.