Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mari Bantu Oktavia yang 12 Tahun Hanya Bisa Terbaring karena Hidrosefalus

Kompas.com - 18/01/2022, 05:45 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Selama 12 tahun, Mektildis Oktaviana (12) hanya bisa berbaring di tempat tidurnya di Sokrutung, Desa Pantar, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.

Sebab, sejak bayi, Oktaviana menderita hidrosefalus.

Namun keluarga terkendala dengan biaya pengobatan hingga selama belasan tahun keadaan Oktaviana belum membaik.

Kompas.com bekerja sama dengan Kitabisa.com menggalang dana untuk membantu demi kesembuhan Oktaviana.

Anda bisa mengirimkan donasi dengan klik di sini.

Sejak usia 3 bulan

Bayi tidurUnsplash/Luma Pimentel Bayi tidur

Ibunda Oktaviana, Maria Oni (37) bercerita, saat berusia tiga bulan, anaknya menangis selama tiga malam.

Keluarga lalu memeriksakan Oktaviana ke Labuan Bajo.

Suster pun menyarankan mereka meminta rujukan ke Puskesmas Labuan Bajo agar bisa dibawa ke RSUD Ruteng.

Di rumah sakit itulah, orangtua mengetahui jika anak yang mereka sayangi mengalami hidrosefalus.

"Beliau sarankan agar ke Ruteng untuk bertemu dokter bedah saraf di Rumah Sakit Umum Ben Mboi Ruteng. Kita pun bawa dia ke sana. Sekitar satu minggu di Ruteng, setelah dokter cek ternyata anak kami kena penyakit hidrosefalus," tutur Maria, Kamis (3/1/2022).

Kompas.com bekerja sama dengan Kitabisa.com menggalang dana untuk membantu demi kesembuhan Oktavia.

Anda bisa mengirimkan donasi dengan klik di sini.

 

Sedot cairan, tak punya biaya

Dokter di Ruteng meminta supaya Oktaviana diantar ke Bali agar bisa dioperasi di RS Sanglah.

Mereka pun berangkat dengan dana seadanya ke Bali. Di sana Oktav menjalani operasi tahap awal sedot cairan dengan bantuan Jamkesmas.

Sementara untuk biaya hidup, mengandalkan keluarga yang bekerja di Bali.

Keluarga tersebut disarankan menginap setelah sang anak menjalani operasi tahap pertama di RS Sanglah Denpasar.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 17 Januari 2022

Mereka pun bertahan selama enam bulan hingga operasi tahap kedua untuk pemasangan selang pembuang cairan melalui saluran kencing.

Dokter sebenarnya meminta supaya selang dikontrol satu kali dalam lima bulan.

Namun, mereka tidak memiliki biaya untuk itu.

"Kami tidak mampu lagi untuk terus kontrol. Sekarang anak kami terbaring saja di rumah. Kami sudah tidak ada biaya," ujar pilu.

Dia berharap ada bantuan datang agar anaknya bisa segera pulih.

(KOMPAS.com/Penulis : Kontributor Maumere, Nansianus Taris)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com