Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kami Ditipu, Kami Diiming-imingi Akan Diurus Jadi Veteran"

Kompas.com - 18/01/2022, 05:00 WIB
Andi Hartik

Editor

KOMPAS.com - Sejumlah warga lanjut usia (lansia) yang bermukim di Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), mengaku telah menjadi korban penipuan.

Mereka mengaku menyetor sejumlah uang kepada seseorang karena dijanjikan akan diurus menjadi veteran.

"Kami ditipu oleh oknum bernama Yulius Besin salah seorang warga Kabupaten Belu. Kami diiming-imingi akan diurus menjadi veteran untuk mendapatkan gaji layaknya seorang pensiunan," ujar Matheus Tfulin (65), salah seorang lansia saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (17/1/2022) malam.

Baca juga: Dijanjikan Jadi Veteran, 52 Lansia di NTT Diduga Tertipu Miliaran Rupiah

Kronologi

Matheus menuturkan, pada tahun 1972, dia dan rekannya merupakan anggota Pertahanan Sipil (hansip). Matheus sendiri merupakan komandan hansip di desanya, Desa Banain A.

Kemudian, Matheus mendengar informasi adanya sejumlah rekannya yang lain telah menjadi veteran.

Pada Maret 2020, Matheos menuju ke Kefamenanu, ibu kota Kabupaten TTU untuk menanyakan peluangnya menjadi anggota veteran.

Saat itu, mereka diarahkan ke Atambua, Kabupaten Belu. Tujuannya supaya pengurusan administrasi bisa dipercepat.

Mereka meminta bantuan keluarga lantaran belum pernah mendatangi Kabupaten Belu. Keluarganya itu lalu menyarankan supaya mereka bertemu dengan seseorang bernama Yulius Besin.

Baca juga: Sopir Pribadi Istri Bupati TTU Meninggal Tak Wajar, Keluarga Minta Jenazah Diotopsi Setelah Terima Rekam Medis dari Rumah Sakit

Yulius yang mereka temui lantas meminta sejumlah uang dengan jaminan akan diurus menjadi veteran. Lansia yang tinggal persis di perbatasan antara Indonesia dengan Distrik Oekusi, Timor Leste itu menyetor uang kepada Yulius sejak Maret 2020 hingga Desember 2021.

"Setiap bulan kami harus kumpulkan uang untuk berikan kepada Yulius, dengan alasan mengurus berkas untuk surat keputusan (SK) kami menjadi anggota veteran segera keluar. Pengurusan berkas di Jakarta," kata Matheus.

Matheos mengatakan, ada sembilan orang di desanya yang diduga telah ditipu. Sedangkan di desa tetangganya terdapat 43 orang. Dengan begitu, korban dugaan penipuan pengurusan veteran itu sebanyak 52 orang.

"Jadi totalnya ada 52 orang di wilayah Kecamatan Bikomi Utara yang telah ditipu. Kami sudah lapor ke Polres TTU hari Sabtu kemarin," katanya.

Baca juga: Kasus Kematian Sopir Pribadi Istri Bupati TTU, Polisi Periksa 2 Saksi

Masing-masing dari mereka menyetorkan uang hingga Rp 30 juta. Sehingga, kerugian dugaan penipuan itu diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

"Total uang yang sudah kami kumpulkan itu masing-masing orang sekitar Rp 30 juta lebih. Sehingga kalau ditotal secara keseluruhan mencapai Rp 1 miliar lebih," jelas Matheos.

Uang itu ada yang disetor tunai, ada juga yang melalui transfer rekening. Meski tidak ada kuitansi, mereka punya saksi terkait setoran tersebut.

"Saat kami setor, kami pergi sama-sama dengan istri kami masing-masing. Memang tidak ada kuitansi tapi ada saksi. Kalau yang disetor melalui rekening bukti penyetoran semuanya ada" ungkapnya.

Baca juga: Sopir Pribadi Istri Bupati TTU Diduga Meninggal Tak Wajar, Keluarga Lapor Polisi

Mereka telah mendatangi Markas Polres TTU untuk melaporkan dugaan penipuan itu. Mereka melaporkan tiga orang. Selain Yulius, mereka juga melaporkan dua orang rekannya, yakni Mikhael Kusi dan Yakobus Abi.

Namun, karena kasus penyetoran uang terjadi di Kabupaten Belu, pihak Polres TTU menyarankan agar kasus dugaan penipuan itu dilaporkan ke Polres Belu.

Bantah tapi akui terima uang

Yulius Besin membantah dugaan penipuan yang diarahkan kepadanya. Dia menyebut para lansia itu telah berbohong.

"Itu tidak benar, kakak. Itu pembohongan," katanya.

Yulius mengatakan, para lansia itu datang sendiri kepadanya dengan maksud ingin diurus menjadi veteran. Para lansia itu disebutnya menyerahkan uang kepada dengan sukarela.

"Mereka sendiri yang datang ke kita untuk meminta bantuan kita. Kita juga tidak memaksa mereka untuk memberikan uang ke kita, tapi namanya mengurus sesuatu ini kan pasti butuh biaya untuk transportasi dan lain-lain untuk memperlancar kegiatan," katanya.

Yulius mengatakan, pengurusan SK veteran untuk para lansia itu sedang dalam proses.

"Tentunya kita sementara memroses, tapi sementara ini masih tutup, sehingga kita tidak bisa memaksa pemerintah untuk cepat memroses SK mereka" tutur Yulius.

Sumber KOMPAS.com (Penulis Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor Priska Sari Pratiwi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Regional
Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Regional
Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Golkar Buka Peluang Berkoalisi dengan PDI-P untuk Pilkada Jateng 2024

Golkar Buka Peluang Berkoalisi dengan PDI-P untuk Pilkada Jateng 2024

Regional
Diajak Tunjukkan Tangan Bentuk L Lambang Ikut Pilgub Jateng, Luthfi: Ojo Ngono

Diajak Tunjukkan Tangan Bentuk L Lambang Ikut Pilgub Jateng, Luthfi: Ojo Ngono

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita di Wonogiri, Korban Dibakar dan Dikubur di Pekarangan

Kronologi Pembunuhan Wanita di Wonogiri, Korban Dibakar dan Dikubur di Pekarangan

Regional
Usai Banjir Demak, Siti Panik Ketiga Anaknya Terkena DBD

Usai Banjir Demak, Siti Panik Ketiga Anaknya Terkena DBD

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Dikabarkan Tenggelam di Laut, Aparat Desa Ternyata Pergi Jauhi Rekannya

Dikabarkan Tenggelam di Laut, Aparat Desa Ternyata Pergi Jauhi Rekannya

Regional
Perjuangan Sisilia Unut Sudah 30 Tahun Memikul Derita Sakit Gondok Seukuran Bola Plastik, Butuh Biaya Operasi

Perjuangan Sisilia Unut Sudah 30 Tahun Memikul Derita Sakit Gondok Seukuran Bola Plastik, Butuh Biaya Operasi

Regional
Pengakuan Pembunuh Karyawan Toko di Sukoharjo, Incar THR Korban Senilai Rp 5 Juta untuk Bayar Utang

Pengakuan Pembunuh Karyawan Toko di Sukoharjo, Incar THR Korban Senilai Rp 5 Juta untuk Bayar Utang

Regional
Digaji Rp 2,2 Juta, Bawaslu Pangkalpinang Cari 21 Anggota Panwascam

Digaji Rp 2,2 Juta, Bawaslu Pangkalpinang Cari 21 Anggota Panwascam

Regional
Harga Naik, Peminat Perhiasan Emas Muda di Kota Malang Meningkat

Harga Naik, Peminat Perhiasan Emas Muda di Kota Malang Meningkat

Regional
Mobil Dinas Terekam Isi BBM Bersubsidi, Begini Penjelasan Pemprov Jateng

Mobil Dinas Terekam Isi BBM Bersubsidi, Begini Penjelasan Pemprov Jateng

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com