Kilang minyak Cilacap juga menjadi satu-satunya kilang di tanah air saat ini yang memproduksi aspal dan base oil untuk kebutuhan pembangunan infrastruktur di tanah air.
Kilang minyak Cilacap terdiri dari 3 unit yaitu Kilang Cilacap I yang Idibangun tahun 1974,
Kilang Minyak II yang dibangun tahun 1981, dan Kilang Paraxylene Cilacap dibangun tahun 1988.
Keberadaan Kilang minyak Balikpapan, tak lepas dari sejarah pengeboran minyak oleh
Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1897,yang diberi nama Sumur Mathilda.
Potensi tersebut membuat Kilang minyak Balikpapan didirikan dan beroperasi sejak tahun 1922.
Operasional Kilang minyak Balikpapan dikelola oleh Pertamina Refinery Unit (RU) V.
Saat ini, Kilang minyak Balikpapan memasok hingga 26 persen total kebutuhan BBM di seluruh
Indonesia terutama untuk memasok kebutuhan dalam negeri khususnya wilayah Indonesia Bagian Timur.
Kilang minyak Balongan menjadi kilang keenam dari tujuh kilang yang beroperasi di Indonesia.
Kilang minyak Balongan tergolong masih baru karena operasinya dimulai pada tahun 1994 dan dikelola oleh Pertamina Refinery Unit (RU) VI.
Bahan baku yang diolah di Kilang Balongan adalah minyak mentah Duri dan Minas yang berasal dari Provinsi Riau.
Kilang minyak Balongan disebut memiliki nilai strategis dalam menjaga kestabilan pasokan BBM ke DKI Jakarta, Banten, sebagian Jawa Barat dan sekitarnya.
Berada di ujung timur Indonesia, Kilang minyak Kasim dibangun di desa Malabam kecamatan Seget kabupaten Sorong Papua.
Lokasinya sangat strategis karena bersebelahan dengan Kasim Marine Terminal (KMT) Petrochina.
Kilang tersebut mulai beroperasi sejak Juli 1997 dan dikelola oleh Pertamina Refinery Unit (RU) VII.
Kilang minyak Kasim mempunyai kapasitas 10.000 barrel per hari, dirancang untuk mengolah Crude (minyak mentah) dari Walio dan Salawati.
Kilang minyak Kasim memberi kontribusi sekitar 15 persen dari total kebutuhan Maluku dan Papua.
Sumber:
kemdikbud.go.id
pertamina.com
kompas.com