Dia kemudian mendengar informasi adanya beberapa rekannya yang lain telah menjadi veteran.
Lalu, pada Maret 2020 Matheos berangkat ke Kefamenanu, ibu kota Kabupaten TTU untuk menanyakan peluang mereka menjadi anggota veteran.
Selanjutnya mereka diarahkan ke Atambua, Kabupaten Belu, agar bisa segera dipercepat pengurusan administrasi.
Lantaran belum pernah mendatangi Kabupaten Belu, mereka lantas meminta bantuan keluarga.
Baca juga: Tiga Orang Rimba Dilantik Jadi Polisi, Jeni: Agar Kami Tak Lagi Dibodohi, Ditipu, Dianggap Rendah
Kemudian, keluarga mereka yang berada di Atambua, menyarankan mereka bertemu dengan Yulius.
Saat bertemu dengan Yulius itulah, mereka kemudian dimintai sejumlah uang mulai dari Maret 2020 hingga Desember 2021.
"Setiap bulan kami harus kumpul uang untuk berikan kepada Yulius, dengan alasan mengurus berkas untuk surat keputusan (SK) kami menjadi anggota veteran segera keluar. Pengurusan berkas di Jakarta," ungkap dia.
"Total uang yang sudah kami kumpulkan itu masing-masing orang sekitar Rp 30 juta lebih. Sehingga kalau ditotal secara keseluruhan mencapai Rp 1 miliar lebih," sambung Matheos.
Menurutnya, uang yang diberikan kepada Yulius, ada yang disetor dalam bentuk tunai dan melalui rekening.
"Saat kami setor, kami pergi sama-sama dengan istri kami masing-masing. Memang tidak ada kuitansi tapi ada saksi. Kalau yang disetor melalui rekening bukti penyetoran semuanya ada" ungkapnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.