PALEMBANG, KOMPAS.com - Lokasi penemuan tiga batu nisan kuno di kawasan 16 Ilir Palembang, Sumatera Selatan akan dibongkar malam ini.
Rencana pembongkaran lokasi temuan nisan kuno itu disepakati oleh Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Palembang, TACB Sumsel, dan pihak PT Waskita Karya.
Sebelumnya, pekerja drainase dari PT Waskita Karya menemukan ketiga nisan kuno dengan aksara Jawi saat melakukan penggalian untuk membangun drainase.
Baca juga: Bukan Arab, 3 Batu Nisan Kuno yang Ditemukan di Palembang Bertulis Aksara Jawi
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Palembang Agus Rizal mengatakan bahwa pekerja PT Waskita Karya sempat menguburkan nisan kuno itu kembali saat ditemukan.
Mereka menguburkan benda arkeologi itu karena ingin melindungi ketiga batu nisan kuno dari tangan-tangan jahil seperti penjarah.
Menurut Rizal, pekerja PT Waskita Karya melakukan penggalian pada Kamis (13/1/2022) malam untuk proyek pembangunan saluran Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
“Nanti akan kembali dibongkar malam ini sekitar pukul 20.00 WIB,” kata Agus usai melakukan pertemuan dengan PT Waskita Karya dan TACB Sumsel.
Agus menjelaskan, lokasi itu perlu dibongkar agar para ahli dapat meneliti batu nisan kuno itu secara detail, baik asal-usul hingga kondisinya.
Berkaitan dengan temuan benda kuno, Agus meminta, jika masyarakat menemukan dugaan benda cagar budaya seperti ini agar segera melapor ke Dinas Kebudayaan, tim ahli cagar budaya, maupun pihak kepolisian.
Hal ini tertuang dalam Pasal 21 Peraturan Daerah (Perda) kota Palembang Nomor 11 tahun 2020 tentang Perlindungan Cagar Budaya.
“JIka nantinya ditemukan benda semacam ini harus segera melapor, karena benda sejarah ini harus diteliti untuk membuat kajian dan menelusuri sejarah,” ujarnya.
Sementara itu, Manager Operasi Proyek IPAL dari PT Waskita Karya Riza menjelaskan, mereka tak mengetahui secara pasti Standar Operasional Prosedur (SOP) jika menemukan benda cagar budaya.
Karena itu, pihak PT Waskita Karya memutuskan mengubur nisan kuno itu untuk menghindari hal yang tak diinginkan.
“Kami takut terjadi apa-apa, tidak lain unutk menyelamatkan nisan,” ujar Riza saat dihubungi Kompas.com.
Riza pun memastikan, dalam pengerjaan proyek di masa depan akan lebih berhati-hati saat menemukan benda-benda yang diduga cagar budaya untuk selanjutnya dilaporkan kepada instansi terkait.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.