AMBON, KOMPAS.com- Kepala Inspektorat Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, IS yang ditahan lantaran menganiaya dua pramuria di sebuah lokalisasi di Desa Waisarissa, Kecamatan Kairatu Barat melapor balik ke polisi atas aksi penganiayaan yang menimpanya.
IS melaporkan sejumlah pria yang diduga bertugas sebagai pengamanan lokalisasi tersebut usai dirinya dianiaya hingga babak belur.
Baca juga: Detik-detik Kepala Inspektorat di Maluku Aniaya 2 Pramuria di Lokalisasi, Sempat Mabuk
Kasat Reskrim Polres Seram Bagian Barat, Iptu Irwan mengakui ada dua insiden penganiayaan yang terjadi di lokalisasi di desa tersebut.
Insiden penganiayaan pertama menimpa dua pramuria yakni A (20) dan P (19). Adapun pelakunya adalah IS.
Sedangkan insiden penganiayaan kedua, IS menjadi korban. Pelakunya adalah sejumlah pria yang diduga sebagai petugas pengamanan lokalisasi.
“Jadi itu ada dua kejadian (penganiayaan). Pelaku juga dianiaya lagi bersama-sama,” kata Irwan kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Senin (17/1/2022).
Baca juga: Tinjau Vaksinasi Anak di Ambon, Kapolri: Adik-adik Harus Berani
Akibat dua insiden penganiayaan itu, kedua korban A dan P mengalami luka memar di bagian tubuh.
Sedangkan IS yang merupakan pelaku penganiayaan juga mengalami luka yang sama.
“Iya (pelaku alami memar). Saling aniaya jadi akhirnya saling melapor,” katanya.
Baca juga: Selamatkan Diri Pakai Sampan, Arifin Korban Kapal Tenggelam di Maluku Belum Ditemukan