KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, Ibu Kota Negara (IKN) di lokasi baru di Kalimantan Timur akan menerapkan konsep smart city.
Menurut Jokowi, sebuah kota dengan konsep smart city diyakini akan bisa lebih kompetitif di tingkat global.
Alasannya, pembangunan kota pintar akan mengintegrasikan inovasi dalam perkembangan teknologi informas, sistem pemerintahan hingga perekokonomian masyarakat.
"Kota baru yang kompetitif di tingkat global. Membangun sebuah lokomotif baru untuk transformasi Indonesia menjadi sebuah Indonesia yang berbasis inovasi, teknologi, green economy. Karena dari sinilah kita akan memulai," kata Jokowi saat memberikan sambutan pada Dies Natalis ke-67 Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (17/1/2022).
Dari penelusuran Kompas.com, sejumlah kota di Indonesia sudah menerapkan konsep smart city, salah satunya Kota Makassar.
Menurut penjelasan Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto, pihaknya menerapkan konsep internet of things, artificial inteligence, dan big data dengan tetap memperhatikan kearifan budaya lokal.
“Kami istilahkan Sombere Smart City. Kami tidak meninggalkan budaya lokal. Secanggih apa pun robot, tapi tidak mempunyai hati, konsep inlah yang dicoba disusun dengan sistem smart city yang berbeda dari yang lain,” ujar Pomanto dalam diskusi tentang industri 4.0 di Jakarta, Selasa (12/3/2019).
Baca juga: Wali Kota Medan Bobby Nasution Tegur Guru yang Hina Siswi Yatim Bodoh dan Miskin
Salah satu bentuk nyata dari program itu adalah di bidang pelayanan kesehatan masyarakat, yaitu layanan Home Care.
Layanan memiliki mobil seperti ambulans yang dioperasikan 24 jam dan bisa bergerak ke mana saja.
Tak hanya mobil, ada dokter akan mendatangi rumah warga untuk melakukan perawatan kesehatan sesuai kebutuhan, misalnya USG dan EKG.
“Layanan ini sudah empat tahun. Orang menelepon, dokter akan ke rumah. Saat datang misalnya ternyata ada gejala jantung. Tim dokter akan melayani 15 menit setelah ditelepon, sudah ada telemedicine, tele-EKG, dan tele-USG. Ini yang namanya high touch, jadi dokter tetap ada, tapi lebih high tech,” jelas Pomanto.
Baca juga: 19 Korban Investasi Bodong di Makassar, Dua Tersangka Buron dan 1 Tersangka Wajib Lapor
Selain itu, salah satu terobosan di Kota Makassar yang cukup menyita perhatian adalah program War Room.
Menurut Plt Kepala Dinas Kominfo Kota Makassar, Ichwan Jacub, pada Rabu (3/4/2019), War Room ini merupakan pusat data dari hasil pantauan ratusan CCTV di Kota Makassar.
Data-data di War Room tersebut bisa digunakan oleh beberapa instansi termasuk kepolisian, kejaksaan dan seluruh SKPD di Pemerintah Kota Makassar.
Terobosan walikota yang akrab disapa Danny Pomanto itu mendapat penghargaan langsung dari beberapa kementerian.
"Bukan hanya itu, War Room juga terkoneksi dengan intansi lainnya seperti kejaksaan untuk memantau proyek-proyek lelang dan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Pemerintah Kota Makassar," kata Ichwan, Rabu.