KOMPAS.com - Pondok Pesantren merupakan lembaga pendidikan pribumi tertua yang ada di Indonesia. Hingga saat ini pondok Pesantren masih sangat diminati dalam pendidikan di Tanah Air.
Pondok Pesantren dapat dipahami sebagai sistem pendidikan di mana murid diharuskan tinggal bersama dalam satu lokasi pondokan.
Murid dalam sistem Pondok Pesantren disebut dengan Santri. Sementara guru yang menjadi pemimpin Pondok Pesantren dikenal Kiai.
Pondok Pesantren utamanya mengajarkan ajaran Islam kepada para santrinya. Saat ini sistem di Pondok Pesantren jauh lebih sistematis ketimbang di masa lalu.
Melansir laman Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama, setidaknya ada dua pendapat mengenai sejarah pesantren ini.
Pendapat versi pertama menyebutkan bahwa pesantren atau pondok pesantren berakar dari tradisi Islam itu sendiri.
Ada dua cabang pendapat dalam versi pertama ini. Cabang pertama menyebutkan pesantren sudah dikenal sejak zaman Nabi Muhammad berdakwah dulu.
Saat itu para sahabat Nabi belajar agama Islam dengan dikelompokkan di rumah-rumah. Salah satu rumah yang terkenal sebagai tempat belajar Islam adalah rumah Arqam bin Abil Arqam.
Sementara cabang pendapat kedua menyebutkan tradisi pesantren berasal dari kalangan sufi penganut tasawuf.
Baca juga: Sejarah Pondok Pesantren dan Perjuangan Kemerdekaan
Dalam tradisi sufi di Indonesia, pemimpin tarekat sufi disebut Kiai. Kiai ini akan mewajibkan pengikutnya untuk suluk selama 40 hari dalam setahun.
Biasanya, Kiai akan tinggal di dekat masjid. Nantinya, para pengikut itu akan ditempatkan di pondok-pondok sekitar masjid selama suluk.
Adapun pendapat versi kedua menyebutkan bahwa pesantren merupakan sistem yang diadopsi dari tradisi Hindu di Nusantara.
Pendukung pendapat ini meyakini bahwa guru-guru ajaran Hindu juga membuka pemondokan bagi para muridnya.
Di Nusantara, Pondok Pesantren sendiri baru diketahui keberadaannya setelah abad ke-16 Masehi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.