KOMPAS.com - Seorang penumpang kapal kayu yang tenggelam di antara perairan Pulau Manipa dan Namlea, Kabupaten Buru, Maluku, masih belum ditemukan.
Korban bernama Arifin Tomia itu rupanya sempat menyelamatkan diri dengan mendayung sampan, namun hingga kini keberadaan Arifin masih belum diketahui.
"Dia menggunakan sampan untuk mendayung ke Pulau Buru dan selanjutnya terpisah dari rombongan," kata Komandan Pos Sandar Namlea Satpolairud Polda Maluku Bripka B Pinge, seperti dilansir dari Antara, Minggu (16/1/2022).
Baca juga: Detik-detik Kepala Inspektorat di Maluku Aniaya 2 Pramuria di Lokalisasi, Sempat Mabuk
Pinge mengatakan telah meminta keterangan dari juragan KM Tiga Bersaudara yang tenggelam itu.
Berdasarkan keterangan juragan kapal, Arifin bersama delapan penumpang lain bertolak dari Pantai Galala yang lokasinya berdekatan dengan bangunan PLTD milik PLN pada Jumat (14/1/2022) pukul 04.00 WIT.
Kapal kayu dengan ukuran 18 GT yang mengangkut 100 sak semen dan aneka sembako itu sempat berlindung dari cuaca buruk di dekat perairan Pulau Tiga.
Rombongan kembali berangkat dari Pulau Tiga menuju Desa Namlea Ilath, Pulau Buru pada pukul 14.00 WIT.
Namun di pertengahan jalan sekitar pukul 21.30 WIT, kapal dihantam ombak besar dan tenggelam.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Sulteng, Sultra, Maluku, Malut, Papua, dan Papua Barat 16 Januari 2022
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.