Selain itu, pelibatan komunitas fotografi, menurut Yeti, selain untuk berbagi ilmu, sekaligus membuka peluang dan relasi baru.
"Biasanya kan job mereka ini untuk wedding, untuk dokumentasi acara. Karena pandemi dan adanya pembatasan acara-acara seperti itu, maka kita kolaborasi, mengajak mereka untuk bisnis di foto produk,“ kata Yeti.
Nadia Safitri (30), salah seorang peserta pelatihan fotografi mengaku sangat antusias mengikuti setiap sesi.
Menurut dia, kemampuan dasar fotografi kini menjadi syarat yang harus dikuasai oleh pelaku UMKM, agar mampu bersaing di marketplace digital.
“Ternyata tak harus dengan kamera profesional seperti DLSR, dengan ponsel pun kalau pencahayaan cukup dan sudut pengambilan yang tepat, hasilnya bisa optimal, memuaskan malah,“ kata Nadia kepada Kompas.com.
Terlebih, kualitas foto yang dihasilkan oleh gawai saat ini sudah lebih dari cukup untuk dipajang di toko online atau jendela media sosial.
"Tak kalah penting juga kita harus menguasai teknik editing, karena proses itu sebagai sentuhan akhirnya yang bisa menentukan hasil foto kita bagus atau tidaknya," ucap Nadia.
Nadia pun menganjurkan para pengusaha untuk mulai belajar fotografi.
"Jadi ya mau tidak mau harus belajar untuk bisa, karena skill ini akan berdampak terhadap keberlangsungan usaha kita," ujar Ibu tiga anak ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.