Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakak Adik di Palembang Berkomplot Aniaya Pencuri hingga Tewas, Korban Dieksekusi di Pemakaman Umum

Kompas.com - 16/01/2022, 14:23 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Polisi menangkap seorang pemuda berinisial FP (25).

Warga Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), ini terlibat dalam pembunuhan R.

FP tak beraksi sendiri, dia berkomplot dengan kakaknya, YJ, yang saat ini masih buron.

Baca juga: Kesal Warung Ibunya Sering Kehilangan, Kakak Adik di Palembang Aniaya Pencuri hingga Tewas

Kakak beradik ini berkomplot dalam pembunuhan tersebut karena merasa kesal terhadap R. Korban disebut sering mencuri rokok dan uang di warung ibu pelaku.

Kepala Subdirektorat (Kasubdit) III Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Kepolisian Daerah (Polda) Sumsel Kompol Agus Prihdinika mengatakan, menurut pengakuan FP, ibunya mengalami kerugian sebesar Rp 2 juta akibat pencurian itu. 

Perbuatan R membuat pelaku jengkel lantaran uang yang dicuri tersebut merupakan modal orangtuanya untuk berdagang.

Baca juga: Aniaya Pencuri hingga Tewas, Pelaku Akui Dapat Informasi dari Dukun, Ini Ceritanya

Petunjuk dukun

FP menuturkan, ia dan kakaknya mengenali korban dari petunjuk dukun. 

Mereka lalu mendatangi rumah R.

“Saya dapat ciri-ciri pelaku ini dari dukun, setelah itu saya cari dan ternyata mirip dengan korban. Saat kami temui di rumahnya, korban mengaku telah mencuri di warung ibu saya,” ujarnya, Sabtu (15/1/2022).

Baca juga: Mabuk Miras, Pria di Kupang Ditangkap Polisi karena Aniaya Calon Istri

Setelah R mengaku, dia langsung dipukuli oleh pelaku.

Tak cuma itu, pelaku kemudian membawa korban ke tempat pemakaman umum. Di sana, korban dianiaya oleh pelaku hingga tewas.

“Kakak saya (YJ) hanya memegangi parang, yang eksekusi saya,” ucapnya.

Baca juga: Ibu di Medan yang Aniaya Anak Angkat dengan Penggaris 1 Meter Ditetapkan sebagai Tersangka

 

Buron sejak 2015

FP (25) pelaku pembunuhan pencuri di warung ibunya ketika berada di Polda Sumatera Selatan.KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA FP (25) pelaku pembunuhan pencuri di warung ibunya ketika berada di Polda Sumatera Selatan.

Agus menjelaskan, penganiayaan berujung kematian itu terjadi pada 8 Maret 2015. Jenazah korban baru ditemukan dua hari seusai kejadian.

Setelah peristiwa tersebut, para pelaku melarikan diri hingga akhirnya menjadi buronan polisi.

Baca juga: Mengaku Kesal, Seorang Ibu di Jember Diduga Aniaya Anak Kandungnya hingga Meninggal

Polisi menangkap FP pada Sabtu (15/1/2022). Ia diciduk di tempat persembunyiannya di Lampung.

Sewaktu memburu kedua tersangka, FP dan YJ selalu berpindah tempat untuk menghindari polisi.

Keberadaan FP akhirnya terlacak oleh petugas.

Baca juga: Tersinggung hingga Cekcok, Suami Aniaya Istri Pakai Parang

“Namun, ketika akan ditangkap, tersangka ini mencoba melawan, sehingga terpaksa kami lumpuhkan,” ucapnya, Sabtu.

Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.

Tersangka terancam hukuman penjara selama 20 tahun.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor: Robertus Belarminus)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Regional
Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com